Thursday 15 October 2015

Setahun Kepergian Sahabat Fita

Setahun Kepergianmu
Sahabat Kami,
Rasa sedih dan tidak percaya masih terus tergiang difikran kami saat mengingatmu sahabat kami, Fita Delyana Mafika. Kepergianmu setahun lalu yang begitu mendadak benar-benar membuatku terus merasa tidak percaya bahwa kamu telah tiada.
Aku ingat betul kejadian setahun lalu. Saat aku disibukkan dengan deadline berita di kantor, Pukul 14.30 Elva menelponku. Dengan suara panik menyebut namamu, disitu aku benar-benar panik, kenapa dengan Fita?. Elva pun menjelaskan bahwa Fita mengalami kecelakaan, dan kabarnya meninggal di tempat. Tidak ada yang bisa aku katakan, aku hanya diam, shock, tidak percaya. Elva pun bilang, masih menunggu kabar dari Brutus sahabat kami dan Suami Fita yang ada di Gersik.
Pikiran sudah kacau, nulis berita gak bisa nunggu kabar dari Elva pun terlalu lama, akhirnya aku mencari berita di internet mengenai kecelakaan beruntun yang terjadi di Gersik. Dari hasil googling ulasan tersebut ternyata sangat banyak,dan banyak yang memposting. Aku pun mengklik satu berita, pikiran makin kacau, bingung, dan air mata ini pun menetes saat melihat namamu di daftar korban meninggal kecelakaan beruntun di Gersik. Dalam hatiku berkata "Apakah berita ini benar?" itu saja.
Aku pun menelpon Yani, ternyata kondisi Fita benar demikian, saat itu keluarga sedang menunggu jenazah Fita dipulangkan. Berada di rantau dan kewajiban kerja belum juga kelar, membuatku tertahan dan tidak langsung datang ke kerumahmu, dan melihat wajahmu terakhir kalinya. Beberapa hari kemudian aku dan sahabat lain datang ke Gersik, menjengguk pusaramau, mendoakannmu. Biasanya kami datang kesana dengan suka cita, tidak saat itu Fit. Lagi-lagi aku merasa tidak percaya bahwa Fita telah tiada.