Friday 22 March 2013

Melihat Keistimewaan Yogyakarta


Yogyakarta daerah penuh dengan keragaman budaya dan tempat wisata yang elok dan cantik. Sesuai dengan namanya Daerah Istimewa Yogyakarta, DIY mempunyai berbagai keistimewaan sejarah yang penuh dengan perjuangan yang tidak banyak orang ketahui.
Senin 17 Maret 2013 Mahasiswa Prodi Filsafat Politik Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya melakukan kunjungan dan dialog di kantor Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Bertempat di Dalem Agung Sayap Utara Bangsal Kepatihan kami datang disambut dengan suara gending. Suasana kerajaansangat kental sekali di ruangan Dalem Agung Sayap Utara. Tempat ini merupakan tempat bersejarah dimana pada zaman keraton Dalem Agung Sayap Utara merupakan pusat pemerintahan para Patih, dan sempat terjadi peperangan saat itu Patih sedang memimpin rapat bersama dan Laskar  Belanda melakukan pengerebekan disini. Sri Paduka Paku Alam ke IX menyambut kami secara langsung beliau sangat senang dengan kedatangan Mahasiswa Prodi Filsafat Politik Isalm yang ingin belajar mengenai keistimewaan Yogyakarta, karena tidak banyak orang mengerti sejarah keistimewaan Yogyakarta, kebanyakan mereka datang ke Yogyakarta untuk berwisata ke Malioboro dan Borobudur. Acara ini juga dihadiri oleh Asisten 1 Kesra, Kabirohukum, Kesra Pendidikan dan Tata Pemerintahan dan Kabiro Penangganan SDA.

Wednesday 20 March 2013

Edisi KKN PAR 2013


Membumikan Wirausaha Melalui Kripik Bayam BOLO
Desa Bolo Kecamatan Kare Madiun merupakan desa yang memiliki banyak potensi alam yang indah dan memiliki harga ekonomi yang tinggi. Sejauh mata memandang tampak pegunungan dan persawahan yang hijau serta daerah yang jauh dari hiruk pikuk kendaraan bermotor menambah suasana damai di desa ini.
Tanah Desa Bolo sangat potensial sekali untuk digunakan bercocok tanam, hasil tanam warga disini antara lain cengkeh, cokelat, padi, kakao, rambutan, durian dan berbagai macam sayuran. Sumberdaya alam yang melimpah di Desa Bolo tidak diimbangi dengan pengolahan hasil tanam yang maksimal yang mengakibatkan perekonomian di Desa Bolo tergolong menengah kebawah hal ini juga ditunjukkan dengan banyaknya pemuda/pemudi atau warga Desa Bolo yang bekerja diluar kota ataupun diluar negeri, meninggalkan kampung halaman mereka yang penuh dengan sumberaya alam. Petani hanya bisa pasrah menjual hasil tanam mereka kepada para tengkulak. Tidak adanya inovasi serta pendampingan pengembangan pengelolahan hasil tanam dari pihak pemerintah setempat mengakibatkan warga Bolo tidak maju dalam bidang perekonomian.
Selain hasil tanam yang seharusnya memiliki daya jual tinggi dapat diperoleh para petani, karena tidak adanya pengolahan yang maksimal sehingga hasil yang diperoleh berbanding terbalik, mereka hanya pasrah menerima berapapun hasil tanam mereka.
Tanaman-tanaman liar yang tumbuh disepanjang jalan, kebun dan halaman rumah warga seperti bayam sama sekali tidak mendapat perhatian warga. Tanaman tersebut hanya dimanfaatkan untuk makanan hewan seperti sapi dan kambing. Melihat tanaman bayam tumbuh di sekitar rumah warga kami peserta Kelompok 10 KKN PAR 2013 mengajak warga setempat untuk rembukan bersama bagaimana tanaman bayam yang tidak mempunyai daya jual ini dapat dimanfaatkan sebagai sebuah produksi yang nantinya bisa menambah pendapatan masyarakat sekitar.