Wednesday 25 November 2015

Tokoh Siapakah Aku?? *Riani


Riani Dalam Novel 5cm

Banyak cerita di dalam novel ketika kita membaca tokoh, kejadian, alur cerita mempunyai kesamaan bahkan persis dengan apa yang kita alami. Dari sekian banyak novel yang aku baca, tokoh yang benar-benar mewakili dan sama dengan aku adalah karakter Riani dala novel 5cm. Saat membaca novel ini aku tertarik membaca karena judulnya yang hanya 3 huruf, mengelitik naluriku untuk membacanya.
Lembar demi lembar aku baca novel tersebut, aku menemukan tokoh yang bernama Riani. Sebelumnya, aku akan sedikit menceritakan alur cerita dalam novel tersbeut. Novel 5cm mengisahkan tentang persahabatan, cinta dan perjuangan anata lima sahabat Genta, Jafran, Riani, Arial dan Ian. Persahabatan yang terjalin cukup lama membuat lima sahabat ini sering bertemu, hampir setiap hari mereka bertemu dan ngobrol bersama. Sampai akhirnya, mereka sepakat tidak bertemu beberapa bulan, dan membuat suatu rencana pendakian ke Gunung Mahameru.
Dari kelima tokoh ini mempunyai karakter yang berbeda-beda, termasuk juga Riani. Riani adalah satu-satunya perempuan di sini. Perempuan yang cantik, cerdas, seorang aktivis kampus dan mempunyai cita-cita bekerja di stasiun televisi.
Saat membaca novel ini, aku merasa sosok Riani representative diriku. Maklum saja dikehidupanku, aku mempunyai sahabat yang kami namai The Rangers. Persahabatan ini kami bangun sejak duduk dibangku SMA. Setiap hari pun kami bertemu, tali persahabatn itu pun semakin kental ketika kami lulus dari SMA, meskipun berpish setiap hari usai kuliah dan bekerja kami pun selalu berkumpul.
Membaca sosok Riani yang seorang aktifis dan pengiat Gender, saya pun demikian. Saya merupakan seorang aktivis kampus yang mewadai pergerakan mahasiswa khususnya kaderisasi perempuan. Masuk dalam alur cerita Riani dan keempat sahabatnya semakin lama semakin sosok Riani adalah aku, aku yang ada di dalam Novel 5cm.
Novel persahabatan ini tidak lepas dari unsur percintaan. Percintaan diantara sahabat Riani dengan Jafran, riani dengan Genta. Namanya sahabat, bagaimanapun saling suka sulit sekali untuk mengungkapkan. Begitu pula dengan persahabatan aku. Diantara keempat sahabat aku, ada yang memiliki perasaan, seperti yanga ada di novel, sahabat adalah sahabat, sampai saat ini pun aku dan sahabatku ini tidak pernah mempunyai komitmen lebih selain tali persahabatan.Kisah percintaan di dalam novel ini pun menyiratkan kehidupanku dengan teman-temanku.

Sosok Riani adalah sosok yang mengagumkan buat aku. Meskipun sepenuhnya karakter yang di dalam novel bukan seperti aku, tapi tokoh Riani membuatku kagum, apalagi saat novel 5cm ini di filmkan, dan Raline Shah ditunjuk sebagain pemeran Riani, menambah kekagumanku pada tokoh Riani.
(5cm vs The Rangers)


*Tulisan ini dibuat untuk Gramedia Blogger Competition Bulan November 2015 @gramedia @gramediabooks*

Wednesday 11 November 2015

Lulu Zakiyah, Berjuang Melawan Kanker Tulang

Ketika saya diminta untuk liputan di Rumah Sakit, Khususnya di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) bagiku sangat berat. Kenapa demikian? selain aku sendiri pobia dengan darah, baru lihat darah apalagi banyak kepala langsung pusing dan rasanya pingin pingsan. Selain itu, rumah sakit bukanlah tempat yang membahagiakan, tempat yang menyenangkan. Sejak dulu aku menghindari liputan di RS, tapi apalah saya, tugas dari Pimred harus diselesaikan.
Beberapa kali datang untuk liputan RSCM, aku selalu mendatangi Ruang Bedah Anak. Satu kali datang ke sana, aku harus dapatkan minimal 3-4 narasumber untuk dijadikan berita di Rubrik Kisah Sejati. Disana wartawan dilarang masuk. Saat saya liputan saya tidak pernah membawa identitas saya, ketika saya ditanya oleh petugas RS, saya bilang ingin menjenguk saudara. 
Kenapa mengambil Ruang Bedah Anak? karena di sana banyak masyarakat yang sedang berjuang untuk hidup untuk kesembuhan anak-anaknya.
Mereka diberikan cobaan dari Tuhan dengan datangnya penyakit dalam diri anak-anak mereka. Dar penyakit kanker tulang, tumor, hydrocephalus, Atresiani, dan banyak lagi. Liputan seperti ini pun terkadang membuat saya sedih, sepulangnya, saya selalu banyak bersyukur dengan keadaan saya yang sekarang.
Waktu itu, disela-sela akhir tugas saya sebagai seorang wartawan, ada kisah yang begitu memberikan inspirasi bagi saya. Bertemu dengan pasien ini membuat saya sadar bahwa apapun yang terjadi pada diri kita kita harus selalu mensyukurinya, jangan mengeluh apalagi menyerah. Saya belajar dari perjuangan adik Lulu Zakiyah Asri, 12 Tahun. Ia berjuang melawan kanker tulang yang diidapnya. Berikut ini hasil liputannya yang juga sudah terbit di Tabloid NURANi.

Berjuang Hidup Dari
Penyakit Kanker Tulang

Lulu Zakiyah Asri, 12 Tahun harus berjuang melawan kanker tulang yang ada pada dirinya. Kemoterapi dan serangkaian operasi sedang ia jalani. Ia berharap kesembuhan datang padanya.
Sebuah ruangan bertuliskan Ruang Observasi terlihat Lulu Zakiyah Asri, 12 Tahun sedang asyik menikmati makan siangnya. Duduk diatas ranjang dengan kaki dibalut perban dari paha hingga mata kaki. Tangan yang terlilit pipa infus dan kepalanya yang plontos (gundul.red) terlihat sangat jelas bahwa gadis ini sudah tidak lagi memiliki mahkota yang melindungi kepalanya.
Lulu Zakiyah Asri, atau akrab yang disapa Lulu ini sedang menjalani perawatan di RUang Rawat Inap Bedah Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Siang itu ia baru saja menjalani operasi pembersihan kanker tulang di bagian kakinya.
Dalam keadaan sakit, gadis 12 tahun masih tampak ceria, saya temui, ia menyambut dengan tawa dan senyum, tak ajrang ia pun terkadang melontarkan candaaan candaan yang membuat orang disekitarnya tertawa, meskipun sekujur tubuhnya pastilah merasakan sakit yang cukup berat.
(Saat aku meminta fotonya, Lulu dengan senang hati berpose)