Monday 17 August 2020

Hore, Syahda Mulai MPASI

Anakku Syahda Naishadira memasuki usia enam bulan, saat yang selalu mendebarkan mengasuh dan mengikuti perkembangan anak. Bersyukur enam bulan terakhir bisa memberikan haknya dengan penuh yaitu ASI Ekslusif. Perjuangan setiap harinya harus mempertahankan ASI baik secara kualitas maupun kuantitas, satu step terlewati. Sekarang waktunya belajar lagi memberikan makanan pendamping ASI atau MPASI kepada Syahda.

Usia enam bulan adalah waktu mama memperkenalkan MPASi kepada anak. Bagiku fase ini benar-benar bikin deg-degan. Hal pertama yang aku lakukan adalah membaca informasi seputar MPASI baik dari buku, media sosial dan bertanya kepada teman. Hal ini sudah aku lakukan jauh hari sebelum anak memasuki usia 6 bulan.

Setelah membaca beberapa buku rekomendasi dokter, saran teman, serta nasehat orangtua, akhirnya aku memutuskan untuk memberikan MPASI pertama Syahda bubur instan yang sudah terfortifikasi.Hal ini aku lakukan karena bubur instan menurut IDAI bubur instan dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh WHO. KAndungan di dalam bubur instans sudah lengkap untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi seperti kabohidrat, protein, lemak, serta mikronutrein seperti besai, seng, kalsium dsb. Jika aku yang belum pintar membuat masakan MPASI, takut nantinya gizi yang ada di makanan homemade tidak mencukupi hal ini membulatkan pilihan untuk memberikan bubur instan kepada Syahda.

Banyak pilihan bubur instans untuk MPASI anak. Aku memilih bubur Cerelac Beras Merah, tidak ada alasan khusus kenapa harus bubur instan merk ini, aku hanya memilih rasa yang standart beras merah untuk anakku rasakan pertama kali. Dan waktu itu pun tiba, 6 Juli 2020 Syahda memulai MPASI. Sedikit cerita aku tulis disini bagaimana dramanya memberikan MPASI kepada anak. Aku sebagai seorang ibu memang belum sempurna, dan masih belajar bagaimana merawat anak.



Hari 1: Syahda aku berikan bubur sereal beras merah tiga sendok bayi dicampur ASI dengan tekstur agak cair syahda makan dengan lahap. Senangnya hari pertama tanpa ada kendala.

Hari 2 : Bubur sereal beras merah 3 sendok bayi agak kental ,suapan pertama ke 3 ke 4 lancar, tiba-tiba syahda keselek,mukanya merah mau muntah tidak bisa, akhirnya aku gendong dan tepuk2 punggungnya masih juga ekspesi kayak kecekik,akhirnya makanannya keluar dari mulut sedikit. Kesalahannya, aku tidak menyediakan minum saat dia makan.kedepan harus lebih prepare lagi. Ada bubur, ada sebotol asi. Setelah sudah membaik, makan berlanjut bubur aku tambahkan asi lagi biar lebih cair alhamdulilah habis 3 sendok bayi bubur.

Hari ke 3 dan 4: Syahda mulai susah makan dan banyak sekali tingkahnya saat duduk di stroler. Menu masih sama dengan bubur instan beras merah. Syahda mulai menolak, mulut di tutup dan kepala geleng-geleng. Aku masih berupaya membujuknya untuk makan. Satu dua sendok masih mau dengan porsi sedikit.  Semakin lama semakin susah diteruskan untuk makan, tanpa memaksa belajar makan hari ini cukup sekian

Hari ke 5: Syahda masih kondisi yang sama.susah makan, sepertinya dia mulai mengenali rasa dan merasa bosan makan bubur beras merah.Satu dua suap dengan ektra bujuk rayu agak bisa membuka mulutnya. Akhirnya mencoba menu yang lain yaitu labu orange.hanya di kukus dihaluskan ditambah asi trrnya dia mau hanya saja sedikit porsi yang dia makan. Aku tanamkan dalama hati "tida apa-apa setidaknya dia mulai mengenali 2 rasa makanan sekarang".


Hari berikutnya hingga aku tulis cerita ini Syahda sudah hampir 2 bulan MPASI. Alhamdulilah aku semakin mengerti inginnya dia. bagaimana cara makan, dan apa yang dia suka. Saat ini dia sangat doyan sekali makan, jenis makanan apa saja dia lahap, mulai dari bubur hati ayam bayam, bubur ayam brokoli, ayam bawang, labu kuning, buah-buahan seperti pisang, pepaya, buah naga, alpukat, apel dia tidak pernah menolak. Namun, diusianya sekarang 7 bulan porsi makan yang aku berikan kepada Syahda masih sedikit dengan ukuran 3-4 sendok bubur instans di pagi hari, buah di siang hari kadang biskuit, dan 3-4 sendok makan bubur di sore hari. Tentunya dengan sedikit memberikan air putih dan lebih banyak minum ASI setiap harinya.