Monday 23 January 2017

Family Gathering Dan Raker IKA UINSA Jabodetabek


Family Gathering Dan Raker
IKA UINSA JAbodetabek

"Alumni Yang Tinggal Di Jakarta Butuh PIKNIK"

Kegiatan Family Gathering dan Raker IKA UINSA Jabodetabek berlangung dua hari 21-22 Januari 2017. Kegiatan diawali dengan berangkat dari TMII bagi yang tidak mempunyai kendaraan pribadi, 
dan bagi yang mempunyai kendaraan pribadi berkumpul di Rest Area KM 10 Tol Cibubur.

Sebenarnya kegiatan ini dilaksanakan Bulan Desember 2016, persiapan sudah matang namun ada beberapa kendala sehingga diundur hingga Januari. Peserta yang ikut dari seluruh keluarga besar IKA UINSA yang berada di Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, ada juga yang dari Jawa Barat. Ada yang ikut sendiri ada juga yang ikut beserta keluarga, isti, suami dan anak-anak. Tujuan kegiatan ini memang untuk silaturahim antar keluarga besar IKA UINSA Jabodetabek.

Tentunya, Menpora H. Imam Nahrawi dan Prof Nur Syam (Mantan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya dan Sekjend Kemenag tak kalah ketinggalan. Mereka datang beserta keluarga besarnya. Pak Imam membawa istri dan kelima anaknya, dan Pak Nur Syam membawa istri dan cucunya. Jumlah peserta Family Gathering ini pun lumayan banyak 60 orang, meskipun banyak juga anggota IKA UINSA yang berhalangan untuk gabung.

Dalam sambutannya, Menpora H.Imam Nahrawi kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh keluarga besar Alumni UIN Sunan Ampel yang ada di Jakarta. Kegiatan positif yang mengundang seluruh keluarga untuk berkumpul bersilaturahim satu sama lain. "Saya sangat senang dengan kegiatan seperti ini, jika di kantor saya harus serius, tapi saat berkumpul dengan keluarga besar UIN Sunan Ampel berlibur, berkegiatan bersama saya lebih relax dan senang." jelasnya.



Memang betul sekali, berbeda dengan Korwil lainnya, IKA UINSA Jabodetabek lebih memilih kegiatan yang bersifat hiburan, edukatif dan tentunya untuk mempererat silaturahim dan kekompakan alumni. Karena kita tahu sendiri Kota Jakarta penuh dengan kemacetan, mobilitas yang tinggi. Tidak mudah untuk mengumpulkan para alumni dengan berbagai macam ativitas, pekerjaan dan waktu yang berbeda-beda. Sekadar kumpul saja harus menentukan waktu yang lama untuk mencapai kesepakatan.

Tidak hanya Family Gathering dengan Outbond, Offroad bersama, kegiatan ini juga sekaligus Rapat Kerja (Raker) membahas agenda kerja IKA UINSA Jabodetabe beberapa tahun ke depan.

Prof Nur Syam memaparkan, bahwa Family Gathering untuk orang Jakarta sangat penting. Hal ini dikarenakan mobilitas, frekuensi dan kualitas bertemu dengan keluarga sangat sedikit akibat pekerjaan yang tidak kenal waktu, kemacetan. "Waktu berkumpul dengan keluarga itu sangat dibutuhkan di Jakarta. Kegiatan Family Gathering seperti ini menjadi solusi yang menyenangkan dan bergabung di dalam acara ini berasa usia saja 38 tahun, rasanya muda muda kembali," kata Nur Syam sambil tertawa.

Nur Syam menambahkan, forum seperti ini sangat penting tertawa, berbincang bersama-sama ditengah aktivitas yang cukup padat di Jakarta. Sukses menggelar acara ini berharap IKA UINSA Jabodetabek nantinya mempu membuata Event Organizer sendiri sehingga bisa digunakan diberbagai kegiatan ke depan. "Forum seperti ini jadi sangat penting tertawa bersama.Berbincang bersama dan mengenang masa lalu. Bila perlu bikin EO sekaligus. Adanya Ika UINSA kita menjadi tahu dimana saja alumni UIN Sunan Ampel berada, ada yang jadi menteri, camat, pimpinan fraksi, birokrat, pengusaha dan militer. Sesuai konsep Jokowi Indonesia hebat, maka IKA UINSA juga hebat," tambahnya.

Selain itu, Pak Nur Syam berharap IKA UINSA mampu memberikan kontribusi kepada perguruan tinggi yang pernah mendidik mereka. "Yang penting ke depan apa yang bisa disumbangkan oleh IKA UINSA kampus yang kita cintai ini. Alumni adalah pilar untuk mengembangkan perguruan tinggi. Pernah dididik di perguruan tinggi yang sama ketika sudah berhasil kembali ke masa lalu, dan apa yang diberikan kepada IKA UINSA adalah keberhasilan untuk kita semua," tutupnya.

Pasca kegiatan Family Gahtering ini nantinya, semoga keluarga IKA UINSA Jabodetabek semakin erat kekeluargaanya, meskipun banyak kesibukan silaturahim tetap berjalan. Saling take and give.

Indonesia Hebat,
UINSA Hebat,
IKA UINSA Hebat,
Pasca Raker
Pemberian Kartu Anggota ABU (Airsoft Brotherhood Unity) kepada Menpora

Outbond 1

Outbond 2

Outbond 3
Sambutan Prof Nur Syam





http://www.santrinews.com/Nasional/7153/IKA-UINSA-dan-Menpora-Liburan-Bersama-Keluarga-di-Bogor

http://www.santrinews.com/Nasional/7156/Family-Gathering-IKA-UINSA-Ini-Harapan-Mantan-Rektor

http://www.fokusnews.co/2017/01/23/family-gathering-dan-raker-ika-uinsa-jabodetabek/

Tuesday 17 January 2017

Pemuda Dan Wirausaha

Peningkatan Daya Saing Pemuda Indonesia
Melalui Program Wirausaha Muda Pemula

*Tugas UAS MK. Kepemudaan dan Pembangunan Manusia

Isna Wahyuningsih/ 1606948360

      A.Pemuda
Sejarah telah membuktikan bahwa pemuda adalah salah satu pilar yang memiliki peran besar dalam perjalanan kehidupan berbagsa dan bernegara sehingga maju mundurnya suatu negara sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif dari pemuda di negara tersebut.
Pemuda menurut Hasan Alwy (2000; 847) dan Poerwadarmita (1986) Darlan (2011) ia adalah: ”...seorang  laki-laki, remaja, taruna, yang bakal menjadi pemimpin....”. Pemuda di sini menurut penulis tidak sebatas kaum lelaki. Tapi kalangan pemudi sekalipun juga masuk. Disadari atau tidak bahwa pemuda berperan sebagai pengganti generasi sebelumnya. Pemuda adalah menjadi sasaran pemikir agar lebih baik dari masa sebelumnya. Karena di pundak pemudalah masa depan bangsa.
Ada beberapa langkah yang sangat strategis yang perlu dikembangkan terhadap potensial pemuda Indonesia seperti yang menjadi ekspektasi bersama yang digariskan dalam UU No. 40/2009 yang membahas tentang kepemudaan, dimana fungsi pemuda adalah sebagai agen perubahan.Pemuda memilki peran sentral dalam mengawasi perjalanan bangsa, yang dijalankan oleh pemerintah, agar roda pemerintah berjalan dengan baik dan bersih, dan nantinya akan berimplikasi terhadap kemajuan di berbagai bidang, baik bidang ekonomi, politik dan budaya. Di sini pemuda dituntut untuk memberikan ide, gagasan dan kontribusinya bagi Indonesia. Salah satunya yaitu dibidang Pembangunan Ekonomi.
Sudah jelas bahwa pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa. Karena didukung dengan ide-ide dan gagasan yang cemerleng, Kesadaran akan pentingnya usia dan jiwa muda membuat para pemuda selalu tampil dalam setiap momentum, bukan sebagai objek suatu peristiwa melainkan sebagai subjek pengubah, yang mendorong setiap perubahan ke arah yang konstruktif serta menjadi kekuatan moral dalam mengawal setiap perjalanan dan pembangunan bangsa. Komposisi penduduk usia muda saat ini didominasi oleh usai prdouktif.

Sunday 1 January 2017

Dolan-Dolan Ka Bandung

Liburan akhir tahun 2016 ini kami bersaudara (Baca: Yuli Yuni dan Fida) memutuskan pergi ke Bandung, bahasa sundanya Dolan-Dolan Ka Bandung. Sebelumya Mbak Yuli dan Dek Fidah berangkat dari Surabaya menuju Jakarta. Dari Jakarta barulah kami bertiga menuju Bandung menggunakan kereta Api.


Kami berangkat Hari Jumat 29 Desember 2017 Pukul 15.30 WIB menggunakan kereta api Argo Parahyangan, kereta Ekonomi AC tujuan Stasiun Gambir-Stasiun Bandung. Harga tiketnya cukup murah Rp. 90 ribu. Kenapa kita memilih menggunakan kereta, pertama akhir tahun dan long weekend jika kami menggunakan bus atau mobil pasti terjebak macet, dan pasti cukup melelahkan. Kedua, harga kereta juga ekonomis tidak jauh berbeda dengan menggunakan bus atau travel. Ketiga, karena kita suka mabok darat. Kereta api adalah pilihan yang paling tepat membawa kami bertiga ke Paris Van Java nya Indonesia.

Perjalanan menggunakan kereta sangat nyaman. Selain armada Argo Parahyangan bisa dibilang armada baru KAI diresmikan tahun 2010, 6 tahun beroperasi kondisi fisiknya masih bagus dan bersih. Menggunakan kereta api, perjalanan ditempuh selama 3 jam, dengan pemberhentian Stasiun Cimahi dan Stasiun Bandung. Selama perjalanan kita akan disajikan pemandangan di luar jendela yang cukup indah. Hamparan sawah, gunung akan menemani kita selama perjalanan, jika kalian pergi sendiri pasti tidak akan jenuh. Waktu tempuh juga tidak begitu lama.

Gambar 1. Suasana di dalam Argo Parahayangan
Gambar 2. Yuli Yuni Fida siap melancong

Pukul 18.30 tepat kami tiba di Stasiun Bandung. Jika kalian ada yang menjemput pastikan kalian memberikan info pintu keluar yang jelas, karena stasiun Bandung ada dua pintu, utara dan selatan. Ini pengalaman kami, kami berada di Pintu Selatan sedangkan kenalan yang menjemput kami menunggu di utara, sehingga sedikit miss komunikasi.

Gambar 3. Stasiun Bandung in the night