Wednesday 20 March 2013

Edisi KKN PAR 2013


Membumikan Wirausaha Melalui Kripik Bayam BOLO
Desa Bolo Kecamatan Kare Madiun merupakan desa yang memiliki banyak potensi alam yang indah dan memiliki harga ekonomi yang tinggi. Sejauh mata memandang tampak pegunungan dan persawahan yang hijau serta daerah yang jauh dari hiruk pikuk kendaraan bermotor menambah suasana damai di desa ini.
Tanah Desa Bolo sangat potensial sekali untuk digunakan bercocok tanam, hasil tanam warga disini antara lain cengkeh, cokelat, padi, kakao, rambutan, durian dan berbagai macam sayuran. Sumberdaya alam yang melimpah di Desa Bolo tidak diimbangi dengan pengolahan hasil tanam yang maksimal yang mengakibatkan perekonomian di Desa Bolo tergolong menengah kebawah hal ini juga ditunjukkan dengan banyaknya pemuda/pemudi atau warga Desa Bolo yang bekerja diluar kota ataupun diluar negeri, meninggalkan kampung halaman mereka yang penuh dengan sumberaya alam. Petani hanya bisa pasrah menjual hasil tanam mereka kepada para tengkulak. Tidak adanya inovasi serta pendampingan pengembangan pengelolahan hasil tanam dari pihak pemerintah setempat mengakibatkan warga Bolo tidak maju dalam bidang perekonomian.
Selain hasil tanam yang seharusnya memiliki daya jual tinggi dapat diperoleh para petani, karena tidak adanya pengolahan yang maksimal sehingga hasil yang diperoleh berbanding terbalik, mereka hanya pasrah menerima berapapun hasil tanam mereka.
Tanaman-tanaman liar yang tumbuh disepanjang jalan, kebun dan halaman rumah warga seperti bayam sama sekali tidak mendapat perhatian warga. Tanaman tersebut hanya dimanfaatkan untuk makanan hewan seperti sapi dan kambing. Melihat tanaman bayam tumbuh di sekitar rumah warga kami peserta Kelompok 10 KKN PAR 2013 mengajak warga setempat untuk rembukan bersama bagaimana tanaman bayam yang tidak mempunyai daya jual ini dapat dimanfaatkan sebagai sebuah produksi yang nantinya bisa menambah pendapatan masyarakat sekitar.


Kripik Bayam memang sedikit asing dikalangan warga Desa Bolo, karena selama ini daun bayam hanya digunakan untuk lauk-pauk sehari-hari, karena konstruksi masyarakat yang pragmatis terhadap perubahan yang bersifat berkembang, kami sedikit mengalami kesusahan untuk mengubah mindshet warga Bolo bahwa daun bayam yang awalnya tidak memiliki nilai ekonomis jika dikemas berupa makanan akan mempunyai nilai jual.
Dalam pembuatan kripik bayam kami membidik kelompok ibu-ibu Muslimat Desa Bolo untuk berpatisipasi bersama dalam pembuatan kripik bayam. Bersama dengan ibu-ibu Muslimat kami membuat kripik bayam dirumah salah satu warga, dengan sedikit pengarahan dari kami tentang pengolahan kripik bayam dari awal hingga sampai produksi yang nantinya bisa dilanjutkan oleh Ibu-Ibu Muslimat dan memproduksi sendiri kripik bayam Bolo ini.
Kripik Bayam Bolo sebagai tombak awal perubahan masayrakat Desa Bolo dalam membumikan wirausaha guna meningkatkan kesejahteraan masayarakat dan terhindar dari belenggu kepasrahan yang berkelanjutan.
Foto : Bolo Crew Berfoto bersama warga di malam perpisahan

Tim Kelompok 10 KKN PAR 2013




No comments:

Post a Comment