Membumikan
Wirausaha Melalui Kripik Bayam BOLO
Desa Bolo Kecamatan Kare Madiun
merupakan desa yang memiliki banyak potensi alam yang indah dan
memiliki harga ekonomi yang tinggi. Sejauh mata memandang tampak
pegunungan dan persawahan yang hijau serta daerah yang jauh dari
hiruk pikuk kendaraan bermotor menambah suasana damai di desa ini.
Tanah Desa Bolo sangat potensial
sekali untuk digunakan bercocok tanam, hasil tanam warga disini
antara lain cengkeh, cokelat, padi, kakao, rambutan, durian dan
berbagai macam sayuran. Sumberdaya alam yang melimpah di Desa Bolo
tidak diimbangi dengan pengolahan hasil tanam yang maksimal yang
mengakibatkan perekonomian di Desa Bolo tergolong menengah kebawah
hal ini juga ditunjukkan dengan banyaknya pemuda/pemudi atau warga
Desa Bolo yang bekerja diluar kota ataupun diluar negeri,
meninggalkan kampung halaman mereka yang penuh dengan sumberaya alam.
Petani hanya bisa pasrah menjual hasil tanam mereka kepada para
tengkulak. Tidak adanya inovasi serta pendampingan pengembangan
pengelolahan hasil tanam dari pihak pemerintah setempat mengakibatkan
warga Bolo tidak maju dalam bidang perekonomian.
Selain hasil tanam yang
seharusnya memiliki daya jual tinggi dapat diperoleh para petani,
karena tidak adanya pengolahan yang maksimal sehingga hasil yang
diperoleh berbanding terbalik, mereka hanya pasrah menerima berapapun
hasil tanam mereka.
Tanaman-tanaman liar yang tumbuh
disepanjang jalan, kebun dan halaman rumah warga seperti bayam sama
sekali tidak mendapat perhatian warga. Tanaman tersebut hanya
dimanfaatkan untuk makanan hewan seperti sapi dan kambing. Melihat
tanaman bayam tumbuh di sekitar rumah warga kami peserta Kelompok 10
KKN PAR 2013 mengajak warga setempat untuk rembukan
bersama bagaimana
tanaman bayam yang tidak mempunyai daya jual ini dapat dimanfaatkan
sebagai sebuah produksi yang nantinya bisa menambah pendapatan
masyarakat sekitar.
Kripik Bayam memang sedikit asing
dikalangan warga Desa Bolo, karena selama ini daun bayam hanya
digunakan untuk lauk-pauk sehari-hari, karena konstruksi masyarakat
yang pragmatis terhadap perubahan yang bersifat berkembang, kami
sedikit mengalami kesusahan untuk mengubah mindshet
warga Bolo bahwa daun
bayam yang awalnya tidak memiliki nilai ekonomis jika dikemas berupa
makanan akan mempunyai nilai jual.
Dalam pembuatan kripik bayam kami
membidik kelompok ibu-ibu Muslimat Desa Bolo untuk berpatisipasi
bersama dalam pembuatan kripik bayam. Bersama dengan ibu-ibu Muslimat
kami membuat kripik bayam dirumah salah satu warga, dengan sedikit
pengarahan dari kami tentang pengolahan kripik bayam dari awal hingga
sampai produksi yang nantinya bisa dilanjutkan oleh Ibu-Ibu Muslimat
dan memproduksi sendiri kripik bayam Bolo ini.
Foto : Bolo Crew Berfoto bersama warga di malam perpisahan |
Tim Kelompok 10 KKN PAR 2013 |
No comments:
Post a Comment