Sehabis sholat
subuh seperti hari-hari biasanya, aku melanjutkan tidurku kembali, kehidupa
bagaikan kelelawar, tidur dibagi hari dan melek
di malam hari ketika seluruh negeri
ini terlelap setelah melakukan aktifitas mereka seharian. Sebelum melanjutkan merem ku tenggok Hp di samping bantal, ku lihat ada
beberapa pesan dari temen-temen pada grup Gengs di Chatting WhatsApp, disana
kubaca sepintas mereka Meduk.Indra MzNico membicarakan tentang tempat-tempat ngecamp yang pemandangannya begitu indah
dan pembicaraan tentang pelaksanaannya. Aku tak ingin berkomentar pada line Chat tersebut, aku letakkan lagi Hp
ku dan pergi tidur.
Mimpi,
semua orang pasti pernah mengalami mimpi, baik itu mimpi indah maupun mimpi
buruk yang tak ingin diharapkan kedatangannya. Pagi ini aku mimpi tentang
kalian Gengs …hehehe (Meduk, Ivan,
Fadli, Hanipoh yang mengaku diri kalian 5Rangers dan seorang paling muda
diantara kami, tapi yang mukanya boros banget sampai dikira om-om, Indra Adek
anggkatan kami di SMA).
Namanya
mimpi, ndak tau kapan dan bagaimana datangnya. Mimpi ini dimulai dari Sebuah
Kedai Kopi, seperti biasanya kala kita semua ngumpul pasti cari tempat
tongkrongan dan kita habiskan waktu dengan berbincang-bincang Ngalor-Ngidul gag karuan dengan
diselingi canda tawa. Mimpi ini juga begitu, kita berkumpul bareng di kedai
kopi tempat nongkrong, ada aku, meduk, ivan, fadli dan hanipoh ditambah lagi
Indra seperti anggota baru kita, adek kelas yang sepertinya tertular kebiasaan
senior-senior yang tidak jelas,hehehe.
Waktu itu seperti biasa juga aku dan pooh memasan cappuccino, Meduk memesan kopi hitam, fadli memesan juice
alpukat (ini yang agak heran gak pernah liat dia meminum minuman ini), Ivan
memesan energen hangat dan Indra memesan Pop Ice Cokelat. Dikala ngumpul pasti
ajah ada obrolan yang kita bahas, mulai dari organisasi, percintaan, intrik,
perkuliahan dan banyak lagi, aku tak begitu ingat tentang percakapan dalam
mimpi itu yang aku ingat hanya obrolan tentang negeri ini. Tiba-tiba Indra celetuk “ Kenapa Indonesia perdagangan selalu
dikuasi Cina, mesti Cino (dengan nada khas jawaan dan sedikit kasar)”. Secara
spontan suara Indra yang bulat besar membuat seisi kedai tercengang dan diam,
dan yang bikin menegangkan lagi, samping meja yang kita duduki ada dua orang
Cina, satu berbadan besar dan tinggi dan satunya berbadan kurus dan bermata
tajam, seakan ucapan Indra tentang mereka menyulutkan api. Saat itu bener-benar
tegang, kedua mata orang Cina itu seakan ingin menerkam kami. Orang Cina yang
berbadan kurus berkata “Apa maksud kamu
berkata begitu tentang kami?”, Mereka berdua berdiri menuju kami. Saat ini
benar-benar menakutkan takut terjadi sesuatu kepada kami, pooh yang ada di
samping aku memegang tanganku. Serentak 4 cowok ini berdiri juga mereka juga
bingung harus berbuat apa. Pikiranku kalut, takut terjadi pertengkaran,
bingung, dingin bercampur jadi satu, tiba-tiba saja aku spontan mengangkat jari
telunjuk (kayak disekolah-sekolah kalu mau berpendapat..hehe) spontan aku
berkata “ maav sebelumnya pak, saya hanya
ingin meluruskan apa yang di maksud dengan temen kami,” Kedua orng Cina
itupun diam dan mendengarkan ucapanku, dengan sedikit gugup dan bibir agak
gemetar karena taku aku beranikan diri meneruskan penjelasanku “ Bapak tahu sendiri memang Cina merupakan
Negara terbesar di dunia dalam bidang perdagangan, karena orang-orang Cina
telah memberi pembelajaran kepada anak-anak mereka tentang berdagang, bekerja
keras, dan strategi dumping yang digunakan oleh Cina yakni berani rugi yang
penting dapat mempengaruhi ekonomi pasar, missal biaya produksi 1 Juta, di
ekspor dengan harga 500 ribu), hal ini yang membuat Cina berkembang maju, dan
seharusnya orang Indonesia mencontoh semangat berkerja keras orang Cina
sehingga dapat lebih maju dan sukses.” Setelah aku menjelaskan panjang
lebar, akhirnya bapak itu mengerti dan mengiyakan penjelasanku. Hufh bernafas
lega, aku berfikir setelah itu untung ajah aku faham betul mata kuliah Hubungan
Internasional yang membahas Negara Cina waktu itu.
Bendera
perdamaianpun dikibarkan, Indra meminta maaf kepada kedua bapak tersebut,
begitu pula dengan kami berlima saling berjabat tangan dengan orang Cina
tersebut. Setelah kejadian itu kami tak punya gairah untuk berlama-lama di
kedai kopi itu, akhirnya kita putuskan untuk pulang. Aku yang seperti biasanya
berkolaborasi satu motor dengan poh, Fadli dengan Ivan, meduk dan Indra
mengendarai motor masig-masing. Saat perjalanan pulang, meduk menoleh ke
belakang, ternyata ivan, fadli, dan Indra tidak ada di belakang kami. Akhirnya
kita kembali ke kedai kopi tersebut. Di samping kedai kopi ada sebuah rumah
berlantai dua, yang kondisi rumah tersebut belum jadi, belum ada keramik dan
cat temboknya, banyak ilalang-ilalang hidup di rumh tersebut. Kita melihat
motor mereka bertiga terparkir disana, dan saat mendekati rumah tersebut keluar
dua orang Cina dan 3 orang berbadan besar keluar dari rumah tersebut, aku,
meduk dan pooh masih bengong di atas motor, kemudian di susul fadli keluar dari
rumah tersebu memanggil kami untuk masuk ke dalam rumah menuju ke atas, tanpa
pikir panjang, kamu langsung masuk dan naik ke atas lantai dua, ternyata Indra
dipukuli oleh orang-orang tersebut, terlihat Ivan yang membantu berdiri Indra,
aku lihat wajah Indra memar dan sedikit berdara di bagian mata. (kejadian ini
seperti di film-flm laga ataupun sinetron-sinetron) sebelum aku bersitirahat di
malam hari kemaren, aku sempat melihat film korea dimana ada adegan dua
laki-laki kakak beradik tonjok-tonjokan karena mencinai gadis yang sama.nah
loooo…..). Membawa Indra berobat ke puskemas terdekat, kemudian aku bertanya “kog bias sih bapak itu mukulin kamu”.
(tidak jelas bagaimana kronologinya bagian ini.namanya juga mimpii ^.^ ) Indra cuman
bilang aku ladenin ajah, aku kan
anak menwa. (Menwa atau yang disebut
resimen mahasiswa memang terkenal dengan kedisiplinan, semi militer dimana
anggoanya memang mempunyai basic tubuh yang kuat). Selesai
Inilah serpihan-serpihan mimpiku
tadi malam, entah bagaimana aku mengingatnya dengan jelas. Dengan sedikit
modifikasi kata tanpa mengurangi esensi kejadian yang aku mimpikan. Benar atau
salah kehidupan dan hal-hal yang terjadi di sekeliling kita dapat mempengaruhi
kejadian alam bawah sadar kita “mimpi”….
Selamat membaca Gengs …. Hihihiih
*.*
Pagerwojo, 08 Januari 2013 di Pagi Hari
No comments:
Post a Comment