Monday, 7 January 2013

Mimpi Pagi Ini


Sehabis sholat subuh seperti hari-hari biasanya, aku melanjutkan tidurku kembali, kehidupa bagaikan kelelawar, tidur dibagi hari dan melek  di malam hari ketika seluruh negeri ini terlelap setelah melakukan aktifitas mereka seharian. Sebelum melanjutkan merem  ku tenggok Hp di samping bantal, ku lihat ada beberapa pesan dari temen-temen pada grup Gengs di Chatting WhatsApp, disana kubaca sepintas mereka Meduk.Indra MzNico membicarakan tentang tempat-tempat ngecamp yang pemandangannya begitu indah dan pembicaraan tentang pelaksanaannya. Aku tak ingin berkomentar pada line Chat tersebut, aku letakkan lagi Hp ku dan pergi tidur.
            Mimpi, semua orang pasti pernah mengalami mimpi, baik itu mimpi indah maupun mimpi buruk yang tak ingin diharapkan kedatangannya. Pagi ini aku mimpi tentang kalian Gengs …hehehe (Meduk, Ivan, Fadli, Hanipoh yang mengaku diri kalian 5Rangers dan seorang paling muda diantara kami, tapi yang mukanya boros banget sampai dikira om-om, Indra Adek anggkatan kami di SMA).

            Namanya mimpi, ndak tau kapan dan bagaimana datangnya. Mimpi ini dimulai dari Sebuah Kedai Kopi, seperti biasanya kala kita semua ngumpul pasti cari tempat tongkrongan dan kita habiskan waktu dengan berbincang-bincang Ngalor-Ngidul gag karuan dengan diselingi canda tawa. Mimpi ini juga begitu, kita berkumpul bareng di kedai kopi tempat nongkrong, ada aku, meduk, ivan, fadli dan hanipoh ditambah lagi Indra seperti anggota baru kita, adek kelas yang sepertinya tertular kebiasaan senior-senior  yang tidak jelas,hehehe. Waktu itu seperti biasa juga aku dan pooh memasan cappuccino,  Meduk memesan kopi hitam, fadli memesan juice alpukat (ini yang agak heran gak pernah liat dia meminum minuman ini), Ivan memesan energen hangat dan Indra memesan Pop Ice Cokelat. Dikala ngumpul pasti ajah ada obrolan yang kita bahas, mulai dari organisasi, percintaan, intrik, perkuliahan dan banyak lagi, aku tak begitu ingat tentang percakapan dalam mimpi itu yang aku ingat hanya obrolan tentang negeri ini. Tiba-tiba Indra celetuk “ Kenapa Indonesia perdagangan selalu dikuasi Cina, mesti Cino (dengan nada khas jawaan dan sedikit kasar)”. Secara spontan suara Indra yang bulat besar membuat seisi kedai tercengang dan diam, dan yang bikin menegangkan lagi, samping meja yang kita duduki ada dua orang Cina, satu berbadan besar dan tinggi dan satunya berbadan kurus dan bermata tajam, seakan ucapan Indra tentang mereka menyulutkan api. Saat itu bener-benar tegang, kedua mata orang Cina itu seakan ingin menerkam kami. Orang Cina yang berbadan kurus berkata “Apa maksud kamu berkata begitu tentang kami?”, Mereka berdua berdiri menuju kami. Saat ini benar-benar menakutkan takut terjadi sesuatu kepada kami, pooh yang ada di samping aku memegang tanganku. Serentak 4 cowok ini berdiri juga mereka juga bingung harus berbuat apa. Pikiranku kalut, takut terjadi pertengkaran, bingung, dingin bercampur jadi satu, tiba-tiba saja aku spontan mengangkat jari telunjuk (kayak disekolah-sekolah kalu mau berpendapat..hehe) spontan aku berkata “ maav sebelumnya pak, saya hanya ingin meluruskan apa yang di maksud dengan temen kami,” Kedua orng Cina itupun diam dan mendengarkan ucapanku, dengan sedikit gugup dan bibir agak gemetar karena taku aku beranikan diri meneruskan penjelasanku “ Bapak tahu sendiri memang Cina merupakan Negara terbesar di dunia dalam bidang perdagangan, karena orang-orang Cina telah memberi pembelajaran kepada anak-anak mereka tentang berdagang, bekerja keras, dan strategi dumping yang digunakan oleh Cina yakni berani rugi yang penting dapat mempengaruhi ekonomi pasar, missal biaya produksi 1 Juta, di ekspor dengan harga 500 ribu), hal ini yang membuat Cina berkembang maju, dan seharusnya orang Indonesia mencontoh semangat berkerja keras orang Cina sehingga dapat lebih maju dan sukses.” Setelah aku menjelaskan panjang lebar, akhirnya bapak itu mengerti dan mengiyakan penjelasanku. Hufh bernafas lega, aku berfikir setelah itu untung ajah aku faham betul mata kuliah Hubungan Internasional yang membahas Negara Cina waktu itu.
            Bendera perdamaianpun dikibarkan, Indra meminta maaf kepada kedua bapak tersebut, begitu pula dengan kami berlima saling berjabat tangan dengan orang Cina tersebut. Setelah kejadian itu kami tak punya gairah untuk berlama-lama di kedai kopi itu, akhirnya kita putuskan untuk pulang. Aku yang seperti biasanya berkolaborasi satu motor dengan poh, Fadli dengan Ivan, meduk dan Indra mengendarai motor masig-masing. Saat perjalanan pulang, meduk menoleh ke belakang, ternyata ivan, fadli, dan Indra tidak ada di belakang kami. Akhirnya kita kembali ke kedai kopi tersebut. Di samping kedai kopi ada sebuah rumah berlantai dua, yang kondisi rumah tersebut belum jadi, belum ada keramik dan cat temboknya, banyak ilalang-ilalang hidup di rumh tersebut. Kita melihat motor mereka bertiga terparkir disana, dan saat mendekati rumah tersebut keluar dua orang Cina dan 3 orang berbadan besar keluar dari rumah tersebut, aku, meduk dan pooh masih bengong di atas motor, kemudian di susul fadli keluar dari rumah tersebu memanggil kami untuk masuk ke dalam rumah menuju ke atas, tanpa pikir panjang, kamu langsung masuk dan naik ke atas lantai dua, ternyata Indra dipukuli oleh orang-orang tersebut, terlihat Ivan yang membantu berdiri Indra, aku lihat wajah Indra memar dan sedikit berdara di bagian mata. (kejadian ini seperti di film-flm laga ataupun sinetron-sinetron) sebelum aku bersitirahat di malam hari kemaren, aku sempat melihat film korea dimana ada adegan dua laki-laki kakak beradik tonjok-tonjokan karena mencinai gadis yang sama.nah loooo…..). Membawa Indra berobat ke puskemas terdekat, kemudian aku bertanya “kog bias sih bapak itu mukulin kamu”. (tidak jelas bagaimana kronologinya bagian ini.namanya juga mimpii ^.^ ) Indra cuman bilang aku ladenin ajah, aku kan anak menwa. (Menwa atau yang disebut resimen mahasiswa memang terkenal dengan kedisiplinan, semi militer dimana anggoanya memang mempunyai basic tubuh yang kuat). Selesai

Inilah serpihan-serpihan mimpiku tadi malam, entah bagaimana aku mengingatnya dengan jelas. Dengan sedikit modifikasi kata tanpa mengurangi esensi kejadian yang aku mimpikan. Benar atau salah kehidupan dan hal-hal yang terjadi di sekeliling kita dapat mempengaruhi kejadian alam bawah sadar kita “mimpi”….

Selamat membaca Gengs …. Hihihiih *.*
Pagerwojo, 08 Januari 2013 di Pagi Hari
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      

No comments:

Post a Comment