Sunday, 27 September 2015

Archi Fitra Wirija, Founder Quran Indonesia Project

Mengajak Generasi Muda
Gemar Membaca Alquran
 
Berawal dari kebutuhan Archi Fitra Wirija akan mudahnya membaca alquran serta memahami terjamah dengan bahasa sendiri. Archi besama kelompok anak muda dan musisi tanah air mengagas satu project yang bernama Quran Indonesia Project (QIP). Diharapkan project ini bisa menjebatani generasi muslim untuk cinta agamanya, khususnya Alquran.
 

Archi Fitrah Wirija adalah inisiator Quran Indonesia Project. Quran Indonesia Project adalah sebuah gagasan dan dituangkan dalam bentuk alquran digital yang bermaksud untuk memudahkan masyarakat muslim dalam belajar Alquran. Quran Indonesia Project ini berisi rekaman audio berisi bacaan ayat yang ada dalam Alquran lengkap dengan terjemahan bahasa Indonesia dan Inggrisnya. Kita mengandeng para publik figur muda muslim untuk mengaji dan kemudian menerjemahkannya kedalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Archi sapaan akrab Archi Fitrah Wirija sendiri mengungkapkan, latar belakang tercetusnya gagasan QIP adalah berawal dari kebutuhannya sendiri dalam mempelajari alquran. Ia menyakini bahwa Alquran adalah pedoman hidup yang harus dipelajari oleh setiap muslim. Mobilitas yang tinggi terkadang membuat dirinya kesulitan membaca dan belajar alquran. Ia hanya bisa membaca alquran usai salat subuh atau ketika malam hari. Waktu lebih banyak ia habiskan di luar. "Ide ini muncul setahun lalu setelah lebaran. Saya terus memikirkan, gimana caranya agar saya lebih muda belajar alquran, dimanapun dan kapanpun bisa saya pejarai, dan ketika melakukannya tidak berat," jelas Archi usai peluncuran Quran Indonesia Project, di D Gallerie, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Sejak kecil laki-laki 26 tahun ini tumbuh dan besar sebagai seorang seniman. Selama ini, hidupnya digunakan untuk membuat karya bersama rekan-rekan sejawatnya. Saat ini ia masih berkarir di dunia musik. Ia pun pernah menjadi keybordis penyanyi terkenal tanah air seperti Afgan dan Raisa. "Saya sebenarnya seorang musisi. Saya pernah menjadi keybordisnya Afgan, Raisa, saya juga pernah bikin lagu, dan bikin album sendiri tapi belum kesampian," ungkapnya.
Meskipun tidak ada basic agama dalam pendidikan dan kehidupannya, Archi mampu mencetuskan ide yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat khususnya generasi muda muslim lebih cinta dan mau mempelajari alquran. "Saya sama sekali tidak ada basic pesantren, ide ini emang sedikit ke arah syiar agama, tapi saya sama sekali tidak memiliki basic pesantren, atau sekolah agama apapun. Dan menurut saya Islam punya semua, semua orang punya ide untuk lebih dekat dengan Tuhannya atau belajar agama lebih," tegasnya.



Dewi Prastiwi, Remaja Pembuat Aplikasi Belajar Tajwid

Kisah inspiratif kali ini tidak jauh-jauh dari lingkungan saya. Dia adalah adik sahabat aku, Sa'adah. Dulu, dia pernah meminta saya untuk mengisi kuisioner untuk tugas akhirnya. Eh setahun tidak bertemu, ternyata dia menghasilkan karya yang luar biasa. Dewi Prastiwi, perempuan yang alim, pintar dan pendiam ini menciptkan karya yang luar biasa di tugas akhirnya. Berikut kisahnya.


Mudah Mempelajari Alquran

Dengan Aplikasi Tajwid



Tidak ingin skripsinya hanya berakhir di perpustakaan kampus. Dewi Pertiwi, 22 tahun, berupaya membuat tugas akhir yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Ia pun membuat multimedia interaktif pembelajarn ilmu tajwid yang bisa digunakan umat muslim agarlebih mudah mempelajari alquran.

Setahun lalu perempuan berhijab kelahiran 6 Maret 1992 ini berupaya keras untuk menyelesaikan tugas akhir stara satunya. Dewi sapaan akrab Dewi Pratiwi tidak ingin ilmu dan tugas akhirnya hanya sebatas tugas akhir yang berakhir di dalam perpustakaan yang tidak bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Berawal dari sinilah ide untuk membuat aplikasi pembelajarn ilmu tajwid tercetus. "Banyak teman selama ini mengerjakan tugas akhir tapi hanya berakhir di perpustakaan. Tugas selesai. Kita berusaha keras untuk ngerjain jika ujung-ujungnya di perpustakaan. Teman-temanku aplikasinya bagus-bagus tapi banyak yang gak dipakai. aku nyari bagian apa yang bisa dipakai orang terus menerus dan dipelajari orang secara terus menerus gak hanya sekarang aja tapi nanti, akirnya setelah cari tahu memperhatiin, baca alquran adalah kebutuhan kita," ungkapnya.