Mudah Mempelajari
Alquran
Dengan Aplikasi
Tajwid
Tidak ingin skripsinya hanya berakhir di perpustakaan kampus. Dewi
Pertiwi, 22 tahun, berupaya membuat tugas akhir yang bisa bermanfaat bagi orang
lain. Ia pun membuat multimedia interaktif pembelajarn ilmu tajwid yang bisa
digunakan umat muslim agarlebih mudah mempelajari alquran.
Setahun lalu
perempuan berhijab kelahiran 6 Maret 1992 ini berupaya keras untuk
menyelesaikan tugas akhir stara satunya. Dewi sapaan akrab Dewi Pratiwi tidak
ingin ilmu dan tugas akhirnya hanya sebatas tugas akhir yang berakhir di dalam
perpustakaan yang tidak bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Berawal dari sinilah
ide untuk membuat aplikasi pembelajarn ilmu tajwid tercetus. "Banyak teman
selama ini mengerjakan tugas akhir tapi hanya berakhir di perpustakaan. Tugas
selesai. Kita berusaha keras untuk ngerjain jika ujung-ujungnya di
perpustakaan. Teman-temanku aplikasinya bagus-bagus tapi banyak yang gak dipakai.
aku nyari bagian apa yang bisa dipakai orang terus menerus dan dipelajari orang
secara terus menerus gak hanya sekarang aja tapi nanti, akirnya setelah cari
tahu memperhatiin, baca alquran adalah kebutuhan kita," ungkapnya.
Bermanfaat Untuk Agama
Mahasiswa multimedia
jurusan teknik informatika Fakultas teknik universitas Surabaya (Ubaya) ini
tahu betul bagaimana kondisi kampusnya yang terkenal dengan kampus yang
multikultural. Sebagai seorang muslim, ia tergolong sebagai mahasiswa
minoritas. Berkat rekan non muslimnya lah dia mendapatkan inspirasi untuk
membuat skripsi yang nantinya bisa bermanfaat untuk agamanya. "Inspirasi
membuat aplikasi ini datang dari teman-teman non muslim, karena mereka
mengangkat tema agama mereka, sehingga aku pun terpancing untuk mengambil tugas
akhir tentang agamaku," terangnya.
Saat menginjak
semester delapan, Dewi mengetahui bahwa teman-teman maupun kakak tingkatnya
mengambil tugas akhir dengan teman kerohanian atau keagamaan tidak hanya
tema-tema yang konventional. "Aku baru tahu kalau boleh ambil tentang
agama, teman non muslim banyak yang ambil tentang agama mereka, akupun
tertantang, mereka saja bisa, akupun juga harus bisa," katanya.
Diawal, lanjut Dewi,
ada sedikit keraguan dalam mengambil tema tentang Islam. Namun kekhawatiran
tersebut akhirnya berkurang usai ia salat istiharah dan mendapatkan
kemudahan-kemudahan untuk menyelesaikannya. "aku mikir nanti pasti sidang
gimana, dosen-dosennku non muslim
tanya-tanya gimana, takut duluan sebelum berperang. takutnya dari awal.
Pas akhirnya aku ngajuin surat istikhoroh kalau judulnya ini bener-benr bagus
tak jalani maka mudahkan progresnya. Satu hari setelah itu ternyata lagsung
dapat tanda tangan dari dosen. ini mugkin jawaban dan petunjuk allah akhirnya
lanjut," papar Dewi.
Untuk menyelesaikan
aplikasi pembelajarn ilmu tajwid ini, Alumnus SMA Negeri 3 Sidoarjo ini harus
menempuh mapir 1 tahun lamanya. Awal Juni 2014 ia mulai mengumpulkan data dan
responden. Alasan mengambil judul pembelajaran ilmu tajwid ini pun karena Dewi
melihat bahwa belajar mengaji adalah kebutuhan setiap umat muslim. Dan tidak
semua orang bisa membaca dengan baik dan benar. Inspirasi pun datang dari
teman-temannya di kampus, sekolah dan lingkungannya, banyak dari mereka yang
bisa membaca alquran tapi tidak dengan faedah dan. "Membaca alquran adalah
kebutuhan kita, aku punya banyak teman yang ngajinya pas-pasan termasuk aku
juga harus bantyak belajar. Jika aku membuat aplikasi untuk mempermudah belajar
tajwid mungkin bisa bermanfaat untuk aku, orang lain, juga agamaku,"
ungkapnya.
Mahasiswa yang aktif
dalam organisasi UKKI Ubaya ini pun memaparkan, bahwa aplikasi pembelajaran
ilmu tajwid secara digital sudah banyak. Ia pun berusaha untuk membuat yang
belum eprnah ada, simple, efisien dan murah. "Banyak aplikasi semacam
tajwid di playsrote, kelebihan apa saya
diambil, kekurangan apa buat masukan aplikasiku. Melihat media yang ada
sekarang ini, buku sekarang kurang minat mereka. sedangkan alquran yang bisa
disentuh mahal dan harganya jutaan juga gak bisa dipakai kemana-mana. Akhirnya
pingin membuat yang praktis, tidak mahal dan insyallah dialamnya bisa
melengkapi," terang cwek berkacamata ini.
Aplikasi Belajar
Tajwid
Perempuan asal
Sidoarjo ini pun menjelaskan bahwa ia tidak menyangka bahwa aplikasinya
tersebut bisa masuk media dan menyebar luas ke masyarakat. Seteah ujian skripsi
usai sebelum Ramadan lalu, ia dihubungi oleh dosen pembimbingnya bahwa
aplikasinya tersbeut akan di publish ke media agar masyarakat tahu. "Aku
juga gak menyangka bisa masuk media dan orang tahu apa yang aku buat. AKu
dihubungi dosen dan memprsentasikannya di depan media," kata Dewi.
Aplikasi pembelajaran
ilmu tajwid ini terdiri dari beberapa konten, Pengetahuan, dan Mini Games.Pada
medu pengetahuan, akan ada beberapa list menu yang berisi tentang jenis-jenis
bacaan dan contoh bacaan. Dalam aplikasi ini pun ditampilkan contoh bacaan dan
berisi rekaman suara. "Ada 90 contoh bacaan tajwid dan juga suaranya. Biar
orang lebih mudah memahami ketika melihat contoh bacaan dengan saura dan
gambar," terangnya.
Sedangkan dalam menu
mini games, perempuan yang sedang merintis bisnis design kaligrafi ini pun
menyuguhkan latihan berupa soal-soal yang bersifat interaktif. Tujuan dari mini
games ini adalah mengasah otak pengguna setelah belajar bacaan-bacaan tajwid
yang ada di menu pengetahuan.Salah satu permainanya adalah mencocokkan bacaan
dan jenis bacaan. "mini games ini seperti soal latihan. Pada setiap soal
ada batasan waktu untuk mengerjakan, total ada 45 soal ditampilkan secara acak,"
imbuhnya.
kelebihan yang
lainnya yaitu, rekaman suara yang menurut tiwi merupakan proses yang cukup lama
dalam pembuatan aplikasi tersebut. Ia harus merekam dan mencari sumberdata yang
benar-benar kompeten. "untuk rekaman suara atau audio ini prosesnya yang
cukup panjang, selain memprogram mencari orang yang benar-benar faham bacaan
alquran cukup sulit. Aplikasi ini bertujuan agar pengguna lebih muda dan
belajar cara pengucapan bacaan tajwid," terang Dewi
Agar aplikasi ini
lebih bermanfaat,rencananya beberapa waktu kedepan tepatnya tanggal 15 Agustus
rencananya aplikasi ini akan diunggah di aplikasi store. "Alhamdullah, ada
teman yang membantu ngebiayain aplikasi ini untuk diunggah di aplikasi store,
dengan begitu manfaatnya akan lebih banyak. Semoga masyarakat lebih mudah laki
mempelajari alquran, saya sangat senang sekali,"tutupnya. (Tulisan ini juga dimuat di Tabloid NURANi)
No comments:
Post a Comment