"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Rum [30]: 21)
Sepengal ayat tersebut membuktikan kekuasaan Tuhan, dipertemukannya dua insan yang saling menyayangi, mengasihi, saling bersabar atas waktu dan jarak yang memisahkan, Aku, Kamu dan Keluarga Kita akhirnya berSATU.
LDR, Kalian Gak Bakal Kuat, Biar Kami Saja!!
Siapa sih yang mau ngejalanin hubungan LDR (Long Distance Relationship), terutama cewek, gak bakal ada yang mau, gue yakin. Bagaimana harus menahan beratnya rindu, ingin berjumpa, kadangan pasangan disana ngapain aja kita gak tahu. Hanya modal percaya satu sama lain terkadang LDR bisa berbuah manis, tak jarang juga kandas ditengah jalan karena kecurigaan-kecurigaan antar Pasangan. Jika LDR itu berat buat kalian, Biar Kami Saja.
Mengenalnya, ketika gue sudah merantau di Jakarta tepatnya Tahun 2015, saat itu gue dikenalin sama temen baik gue di Jakarta dan juga kakak kelas gue saat S1 di Surabaya. Awalnya gak nyangka banget bisa nyatol sama laki-laki karena pencomblangan, secara gue gak pernah yakin sama comblang-mencomblangin orang, karena bagi gue yang banyak punya teman, mengenal seseorang karena kita sudah mengenalnya sadari awal adalah bukti kemantaban batin tersendiri, jelek baiknya kita sudah tahu luar dalemnya. Tapi, beda dengan yang ini. Pencoblangan setelah patah hati itu emang jurus yang manjur buat bikin gue takluk,,hehe
Percakapan awal doi memulai terlebih dahulu, ya kali kan cewek yang mulai duluan, gengsilah ya. Obrolan standart seperti anak muda yang lagi PDKT, doi juga manis dan perhatian banget, mulai dari stalking Media Sosial milik doi, akhirnya gue mantab buat kenalan, selain itu garansi doi dari keluarga baik-baik uda gue kantongin dari temen yang ngenalin gue ke doi.
Foto awal kami berpacaran Taken Tahun 2016 |
Singkat cerita gue sama doi ngejalanin LDR selama kurang lebih 3 tahun bukan berarti baik-baik saja seperti orang kebanyakan liat sampai akhirnya happy ending. Banyak drama yang kita lewati setiap harinya. Yang gue syukuri adalah kesabaran doi yang tiada batas ke gue yang suka marah-marah membuat hubungan kami awet, hingga kedua orangtua kami bertemu dan memperkuat ikatan pernikahan. LDR emang berat, tapi benar-benar kisah yang manis untuk para pelakunya, termasuk kami berdua. Jadi, bagi kami LDR itu gak berat, yang berat tetap Rindu seperti kata Dilan.