PANGGUNG
DRAMATURGI PARTAI DEMOKRAT
Oleh
Isna Wahyuningsi F
E04209034
“Aktor-aktor
politik Partai Demokrat menjadi tokoh
utama dalam perpolitikan di Indonesia akhir-akhir ini”
Pergolakan politik semakin panas, dengan adanya kasus internal
partai pemenang pemilu 2009 baru-baru ini yang
sering muncul di media massa, dimana Muhammad Nazaruddin selaku mantan
bendahara umum partai demokrat yang pada waktu itu masih menjabat sebagai
bendahara partai Demokrat dilaporkan oleh Mahfud MD selaku ketua MK kepada
Presiden SBY, bahwasannya Nazaruddin disinyalir melakukan suap terhadap Djanedri M.Ghoffar Sekjen MK tahun lalu sebesar 120 dolar
singapura, namun dalam hal ini alasan kenapa Nazaruddin melakukan suap terhadap
Sekjen MK belum diketahui padahal Nazaruddin
sendiri pada waktu itu tidak memiliki kasus yang sedang diperkarakan di MK.
Akan tetapi dalam keterangan yang diperoleh
dari Nazaruddin melalui tim investigasi atas pelaporan ketua MK tersebut
dibantah oleh Nazaruddin bahkan MK dituding sebagai fitnah, bahkan Nazaruddin
balik memberi tudingan yang pernah dilakukan oleh ketua MK, bahwasanya yang
melakukan suap justru dari pihak MK kepada dirinya.
Saling menuding
diantara keduanya merupakan ketidaksejalasan yang seakan-akan ini adalah
skenario yang dibuat diantara mereka, entah siapa yang akan menjadi tokoh
antagonis maupun protagonis. Di lain pihak munculnya Mr.A yang didengungkan
oleh wakil sekjen partai Demokrat Ramadhan Pohan beberapa waktu yang lalu
membuat pergolakan di kubu partai Demokrat semakin panas, dimana inisial Mr.A
mempunyai banyak persepsi dikalangan politisi Negeri ini.
Satu persatu
kader partai Demokrat bermunculan seiring kasus Nazaruddin ini, ketua umum Partai Demokrat Anas Urbanigrum pun terkait
dalam hal ini, apakah inisial Mr.A yang dilontarkan Ramadhan Pohan apakah Anas
Urbanigrum, Andi Mallarangeng atau lawan politik mereka Akbar Tanjung.
Pentas
Teater
Dinamika
yang terjadi dalam partai Demokrat, diawalinya dengan pelaporan ketua MK Mahfud
MD terhadap tindakan suap kepada Djanedri M.Ghoffar Sekjen MK, kemudian mencuat nama Mr.A yang
dikumandangkan oleh Ramadhan Pohan menimbulkan banyak persepsi di antara para
politisi. Kejadian ini layaknya sebuah pentas teater dimana para politisi
memainkan lakon dan wataknya masing-masing. Seperti yang diungkapkan oleh
Erving Goffman.
Pernyataan
paling terkenal Goffman tentang teori dramaturgis berupa buku Presentation
of Self in Everyday Life, diterbitkan tahun 1959. Secara ringkas
dramaturgis merupakan pandangan tentang kehidupan sosial sebagai serentetan
pertunjukan drama dalam sebuah pentas. Istilah Dramaturgi kental dengan
pengaruh drama atau teater atau pertunjukan fiksi diatas panggung dimana
seorang aktor memainkan karakter manusia-manusia yang lain sehingga penonton
dapat memperoleh gambaran kehidupan dari tokoh tersebut dan mampu mengikuti
alur cerita dari drama yang disajikan.
Aktor Partai Demokrat
Serangkaian nama kader partai
Demokrat yang muncul dalam kasus perpolitikan di Indonesia membuat banyak opini
yang terbentuk di masyarakat. Nazaruddin yang jelas sekali telah mencoreng nama
baik Partai Demokrat dengan melakukan kasus suap kepada sekjen MK. Kemudian
munculnya Mr.A yang dilontarkan oleh Ramadhan Pohan yang telah memfitnah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ingin mengancurkan partai Demokrat.
Panggung teater dimainkan oleh para politisi Demokrat.
Munculnya Mr.A seakan-akan menenggelamkan pemberitaan kasus Nazaruddin. Media
massa tidak begitu intens menyoroti
kasus Nazaruddin. Hal ini adalah scenario dari partai Demokrat sendiri,
bagaimana di internal mereka memanage
konflik yang ada. Dinamika ini bisa membuat partai Demokrat semakin kuat
atau sebaliknya para kader mereka akan loncat ke partai lainnya. Membangun
opini masyarakat bahwa internal partai Demokrat dalam keadaan baik-baik saja
dengan dimunculkannya Mr. A oleh Ramadhan Pohan. Setelah itu dengan panggung
belakang seperti uraian Goffman para aktor Demokrat akan membuka topengnya di
internal mereka sendiri, tentunya masyarakat dan lawan politik mereka tidak
akan pernah tahu.
Front stage
No comments:
Post a Comment