Tere
Liye Bagi Resep Menulis
Nama
Tere Liye pasti tidak asing lagi ditelinga kita, yah Darwis Tere Liye penulis
novel Best Seller Hafalan Sholat Delisa sekaligus beberapa novel lainnya
seperti Bidadari Bidadari Surga, Moga Bunda Di Sayang Allah, Kau Aku Dan
Sepucuk Angpao Merah serta belasan novel lainnya. Beberapa novel ini juga telah
di filmkan.
Surabaya-
Kamis (26/12) bertepat di auditorium UIN Sunan Ampel Surabaya Bang Darwis
datang menghadiri talkshow kepenulisan yang di adakan oleh CSS MORA Mahasiswa Penerima Program Mahasiswa
Santri Berprestasi (PBSB) dari Kemenag RI. Antusiasme mahasiswa menghadiri
acara ini sangat luar biasa sekitar 1300 Mahasiswa dari UINSA maupun mahasiswa
UINSA hadir untuk mengikuti acara ini sekaligus ingin berdialog langsung dengan
Bang Darwis, maklum selama ini memang Bang Darwis jarang muncul di depan
televisi meskipun novelnya sudah best seller dan novel-novelnya banyak yang
sudah di filmkan.
Bang
Darwis bagi-bagi resep menulis dalam acara yang bertemakan Generasi Emas
Indonesia; Menulis Kreatif dan Solutif. Resep yang pertama disampaikan oleh Bang Darwis yaitu kita tidak perlu
memikirkan tulisan yang besar, cukup dengan kebiasaan sehingga sesuatu yang
kecil dari apa yang akan kita tulis nantinya akan menjadi besar seperti cerita
seorang Ibu Rumah Tangga yang binggung mau menulis tentang apa dengan kesibukan
mengurus rumah tangga dari pagi hingga malam, hingga akhirnya dia menulis
tentang resep masakan setiap kali dia memasak resep-resep tersebut ia tulis di
blognya, sampai akhirnya blog tersebut dipenuhi ribuan resep dan ketika seorang
penerbit membaca blog Ibu tersebut ia tertarik karena tertulis berbagai resep
masakan yang mudah dicoba untuk memasaknya.
Resep Kedua, dengan menulis kita tidak perlu mengubah dunia atau masyarakat, akan tetapi jadikan tulisan itu untuk mengubah atau membawa manfaat untuk diri sendiri baru orang lain. Resep Ketiga, Menulis tidak membutuhkan bakat dan tidak memerlukan guru tetapi menulis butuh ditumbuhkan dalam diri kita saja, menulis butuh dibiasakan. Dan resep terakhir yang disampaikan oleh Bang Darwis yakni tulisan kita itu meskipun kecil yang penting bermanfaat dan konsisten.
Resep Kedua, dengan menulis kita tidak perlu mengubah dunia atau masyarakat, akan tetapi jadikan tulisan itu untuk mengubah atau membawa manfaat untuk diri sendiri baru orang lain. Resep Ketiga, Menulis tidak membutuhkan bakat dan tidak memerlukan guru tetapi menulis butuh ditumbuhkan dalam diri kita saja, menulis butuh dibiasakan. Dan resep terakhir yang disampaikan oleh Bang Darwis yakni tulisan kita itu meskipun kecil yang penting bermanfaat dan konsisten.
Selain
Darwis Tere Liye hadir memberikan resep menulis bagi mahasiswa, dihadirkan pula
Rizal Mumazziq Zionis (Direktur Penerbit Imtiyaz), Bang Rizal memaparkan bahwa
manusia itu makhluk potensial dan kreatif. Kita bisa memanfaatkan media sosial
untuk menulis, seperti Facebook, Twitter tidak perlu kita mengetwit atau bikin
status yang tidak bermanfaat, mulailah menulis status yang bermanfaat dan
berdampak positif bagi pembaca. Kita bisa memulai menulis curhatan kita di note
yang ada di Facebook. Awali proses kreatif kita melalui media sosial sebagai
lahan proses kreatif kita.
“Kalau kau bukan anak bangsawan,
konglomerat,ulama, maka menulislah, karena dengan menulis kau ada.
Sepudar-pudarnya tulisan lebih baik daripada ilmu yang tidak dilestarikan (Al
Ghazali)”.
*tulisan ini dimuat dikoran surya Tanggal 01 Januari 2013 http://surabaya.tribunnews.com/2013/12/27/4-jurus-menulis-ala-tere-liye
No comments:
Post a Comment