Thursday, 4 July 2024

Ziarah Kota Madinah : Keberkahan di Sumur Ghars dan Musala Rasulullah

Ziarah ke kota Madinah, tidak hanya bisa meneguk kesegaran air sumur surga "Ghars Well" tapi juga bisa melakasanakan salat dan berdoa di musala kecil tempat Nabi beribadah dan beristirahat selama di Madinah.

Kesempatan yang luar biasa ketika bisa melaksanakan salat dan berdoa di sebuah musala kecil bersejarah di Madinah, yang pernah menjadi tempat Rasulullah SAW berjihad. Musala ini, yang berada di belakang Sumur Ghars, sering digunakan Nabi untuk salat lima waktu dan beristirahat. Selain itu, keberkahan lain adalah dapat menimba air dari Sumur Ghars, yang disebut sebagai "air surga," tempat Rasulullah mengobati dahaga.

Kota Madinah menyimpan banyak cerita sejarah Islam. Selain Masjid Nabawi, salah satu peninggalan bersejarah yang istimewa adalah Bi'rul Ghars atau Sumur Ghars. Sumur ini terletak di wilayah Quba, sekitar 1,5 kilometer arah timur laut dari Masjid Quba. Dari Masjid Nabawi, perjalanan ke Sumur Ghars hanya memakan waktu 30 menit menggunakan mobil.

Pintu masuk Sumur Ghars ditandai dengan antrean orang-orang Arab yang menjual botol kosong atau jeriken kepada jamaah. Dengan harga 10 riyal untuk empat jeriken, pengunjung bisa membawa air sumur sebagai oleh-oleh. Saat kami berkunjung, Sumur Ghars dipenuhi oleh jamaah haji dari berbagai negara. Sumur ini adalah salah satu situs bersejarah penting dalam Islam, dan airnya yang terus mengalir tanpa henti diyakini membawa keberkahan.

Foto 1. Bagian Depan Sumur Ghars yang saat itu dalam tahap renovasi


Sumur Ghars: Air Mata Surga

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah memberi minum keledai tunggangannya saat berziarah ke Quba dengan air Sumur Ghars. Namun, saat itu sumur kering tak menyisakan setetes air pun. Rasulullah kemudian berkumur dengan air yang dibawanya dan meludahkan air tersebut ke dalam sumur. Dari situ, air pun memancar keluar, memenuhi Sumur Ghars. Peristiwa ini dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik.

Dalam sejarah Islam, Sumur Ghars diyakini sebagai sumur surga penuh keberkahan Nabi Muhammad SAW. Hingga kini, sumur ini tetap terpelihara. Otoritas setempat telah memasang pagar besi untuk melindungi sumur ini, menjadikannya destinasi ziarah yang semakin dikenal oleh jamaah dari seluruh dunia. Jamaah sering membawa air sumur ini untuk diminum atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh, sebagaimana air zamzam.



Sumur Ghars bukan hanya simbol keberkahan, tetapi juga saksi bisu perjalanan hidup Rasulullah bersama para sahabat dan umatnya. Sumur ini mengajarkan kita untuk menjaga dan menghargai warisan sejarah Islam yang penuh nilai spiritual.

Kehidupan di Sekitar Sumur Ghars

Menurut Imam Ibnu Katsir, Rasulullah pernah bersabda, "Sebaik-baik sumur adalah Sumur Ghars." Airnya dipercaya lebih nikmat dibanding air lain, dan Rasulullah bahkan dimandikan dengan air sumur ini setelah wafatnya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah bersabda, "Kalau aku meninggal, mandikanlah aku dengan air Sumur Ghars menggunakan tujuh gerabah."

Masyarakat setempat juga meyakini keberkahan lain dari sumur ini. Dahulu, anak-anak yang meminum air Sumur Ghars dikatakan lebih mudah menghafal Al-Qur’an. Hingga kini, cerita ini masih dipercaya. Di dekat sumur ini, terdapat sebuah madrasah yang masih digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar, meskipun saat kami berkunjung, sekolah sedang libur.


Musala Kecil Tempat Rasulullah Salat

Di belakang Sumur Ghars, terdapat sebuah musala kecil yang minim penerangan. Musala ini memiliki dinding-dinding batu alami, dengan kitab-kitab kuno berjejer di dalamnya. Sebuah mimbar kecil dan sajadah tua menjadi saksi bisu tempat ibadah Rasulullah SAW. Kami beruntung diizinkan masuk ke dalam oleh penjaganya, meski saat itu tidak semua jamaah diperbolehkan masuk. Kesempatan ini begitu langka, karena musala ini tidak selalu dibuka untuk umum.

Di dalam musala, saya segera melaksanakan salat mutlak dan berdoa. Hati terasa penuh haru, syukur, dan kebahagiaan. Rasanya tak percaya bisa beribadah di tempat yang pernah digunakan Rasulullah untuk beristirahat dan berdoa. Setelah beberapa saat, penjaga meminta kami keluar, dan musala pun ditutup kembali.

Mimbar tempat Rasullah melaksanakan Salat

Sebagai petugas haji yang bertugas di Makkah, kesempatan untuk berziarah ke Madinah selama dua hari satu malam adalah anugerah yang luar biasa. Selain memaksimalkan waktu untuk beribadah di Masjid Nabawi dan berziarah ke makam Rasulullah, kami juga diberkahi kesempatan untuk meneguk kesegaran air Sumur Ghars dan melaksanakan salat di musala bersejarah. Pengalaman ini menjadi momen yang tak terlupakan, penuh hikmah dan keberkahan, serta semakin memperkuat rasa cinta kami kepada Rasulullah SAW.

Alhamdulillah, perjalanan ini menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga warisan sejarah Islam, sekaligus menjadi inspirasi untuk terus mempertebal keimanan.


Baca juga : https://isnadua.blogspot.com/2025/01/mendaki-jabal-nur-menyelami-perjuangan.html



Madinah, 4 Juli 2024

Catatan Petugas Haji 2024


No comments:

Post a Comment