Itmah'
Anna Penyandang Tunarungu
Jago
Desain Grafis
Dibalik
keterbatasan seorang gadis penyandang tunarungu,ternyata tersimpan sejuta
prestasi dan bakat. Itmah'Anna mampu menunjukkan kepada masyarakat bahwa
terlahir sebagai seseorang yang cacat fisik tidak membuatnya berhenti berkarya
dan berprestasi dan berkarya.
Ithma
buah hati dari pasangan Suryanto dan Karmini yang tinggal di Desa Bligo RT 14
RW 06, Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Terlahir sebagai anak
berkebutuhan khusus (ABK). Diusianya
yang masih belia ia mampu mengukir berbagai prestasi di bidang desain. Menjadi
kebangaan sekolah, dan orangtuanya.
Tunarungu Sejak
Bayi
Waktu
masih bayi keadaan Itmah normal seperti lainnya, tertawa riang dan lucu. Beranjak usia tiga tahun respon Itmah saat
dipanggil kurang bagus. Tidak menghiraukan
panggilan orantuannya. Setelah dilakukan cek kesehatan di Rumah Sakit Dr
Soetomo, Surabaya, Itmah yang masih dibawah umur difonis sebagai tunarungu. “Tunarungu
yang dialami anak saya ini kata dokter
pendengarannya masih ada sedikit, belum keseluruhan, “kata Karmini ibu Itma'.
Sempat
tidak percaya, anak semata wayangnya ini terlahir sebagai ABK. Saat memasuki usia sekolah. Karmini yang
sehari-hari berprofesi sebagai penjual jamu ini merasa kebingungan, mau di
sekolahkan dimana anaknya tersebut.
“Saya
cari-cari sekolah luar biasa di Sidoarjo. Akhirnya saya dengan suami memilih SD
Luar Biasa Dharma Wanita. Karena jenjangnya dari TK sampai SMA khusus
tunarungu, meskipun jauh dan saya harus antar jemput menggunakan sepeda
pancal,” kata wanita 45 ini.
Anak Berprestasi
Meskipun
dengan keterbatasan, Ithma tumbuh menjadi gadis yang serba bisa. Dari TK hingga
SMA dia tidak pernah absen mengikuti berbagai macam perlombaan. Dari lomba
menari, lomba isyarat semasa SD. Juara 2 lomba kreasi hantaran provinsi Jawa
Timur di Jogjakarta, Juara 3 kreasi hantaran di Solo, dan Juara 3 lomba desain
grafis tingkat provinsi Jawa Timur tahun 2013.
Semua
perlombaan tersebut sebagai pendidikan keterampilan siswa pendidikan khusus
atau layanan khusus.“Aku dari dulu sudah suka gambar dan keterampilan. Karena
juara lomba Desain aku bisa dapat kerja sekarang," ungkapnya disertai
dengan gerakan tangan.
Sejak
17 Februari 2014 lalu, gadis kelahiran 28 November 1995 ini sudah menjadi
karyawan ITSOL Profesional IT Solution Of Software House Company di Pandaan.
Sekolah luar biasa memang memberikan kemudahan kepada siswa yang berkemampuan
tinggi untuk masuk dalam perusahaan tertentu, seperti perusahaan obat, sepatu. Begitu
juga dengan tempat kerja gadis 19 tahun ini. "Aku bekerja sebagai desain
grafis, membuat gambar-gambar baju di komputer," ujarnya.
Setiap
hari mulai pukul 07.00 - 16.00 Itmah berangkat kerja bersama dengan Pak Roni
owner ITSOL Profesional IT Solution Of Software House Company yang kebetulan
rumahnya dekat dengan rumahnya. "Kalau berangkat aku ke rumah Pak Roni,
terus berangkat dan pulang bareng beliau," katanya.
Ithma
mengungkapkan syukur tiada tara atas kesempatan yang sudah ia peroleh sekarang.
Belum lulus sekolah sudah diberikan kepercayaan untuk bekerja disebuah
perusahaan. "Gajiku kerja aku berikan kepada ibu untuk membantu membangun
rumah," ucap Itmah.
Gadis tunarungu ini berharap teman-temannya yang
mempunyai keterbatasan bisa segera memperoleh pekerjaan. Jangan pernah takut
jika diremehkan orang. Karena setiap manusia mempunyai kesempatan yang sama.
Termasuk Ithma dan teman-temannya. "Aku semakin senang jika teman-temanku
nantinya sudah dapat kerja semua. Kita bisa jalan-jalan," katanya.Itmah berfoto besama sang Ibunda |
No comments:
Post a Comment