Wednesday 6 June 2018

Pulau Belitung, Negeri Laskar Pelangi

Pesona bebatuan yang menjadi ciri khas pulau Belitong membuat mata begitu takjub dengan keindahan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Hamparan lautan biru dan pasir putih menambah pesona Negeri Laskar Pelangi ini. 

Sejak film Laskar Pelangi muncul di layar kaca, saya selalu bermimpi suatu saat saya akan pergi ke sana. Setelah beberapa tahun dan diberikan kesempatan untuk pergi kebeberapa tempat di Indonesia, akhirnya di penghujung bulan Mei 2018 bisa kesampaian melihat keindahan Pulau Belitung.

Tiket pesawat dari Jakarta ke Belitung memang tidak begitu mahal, 300ribuan kita sudah bisa menggunakan maskapai Garuda. Dan jangan kaget jika pesawat yang kita tumpangi berbeda dengan biasanya, ukurannya lebih kecil, jarak tempuh pun tidak lama sekitar 45 menit. Menggunakan Garuda Explore Jet sampailah kita di Pulau Belitung.
Tiba Di Bandara Hanjanudin Tanjung Pandan

Untuk harga penginapan relatif murah. Penginapan paling banyak dan dekat dengan pantai ada di Jalan Pattimura 1 km dari Pantai Tanjung Pendam, Disana kita bisa memilih jenis penginapan sesuai dengan kantong. Pulau Belitung terkenal dengan bebatuan,beberapa destinasi pulau didominasi dengan batu-batuan besar, salah satunya bisa kita lihat di film dan soundtrack laskar pelangi.

Hari pertama kita memulainya dengan berkeliling pulau. Pukul 08.00 saya sudah bersiap menuju Pantai Kelayang, disini adalah tempat penyebrangan ke beberapa pulau iconik di Belitung. Menggunakan mobil sewaan yang saya kenal saat order Grab, saya diantar menuju lokasi.


Pinggiran Pantai Kelayang tempat penyembarangan ke pulau



Menggunakan perahu mesin, saya dan teman saya menuju 4 Pulau

1. Pulau Pasir atau pulau Siluman, kenapa disebut dengan pulau Siluman, karena pulau ini ada ketika air laut sedang surut,etika saya tiba sekitar pukul 09.00 pagi kita sedang beruntung, pulau pasir terlihat dan kita bisa berfoto-foto disana, lebih beruntungnya kami saat itu adalah kami menemukan Bintang Laut yang memang terkadang terdampat di pulau pasir (psstt...ada 3 orang wisatawan juga bebarengan dengan kami, mereka belum beruntung bisa menemukan Bintang Laut,hehe). Selama 10 menit kita puas mandi dan berfoto-foto Destinasi kedua adalah PUlau Garuda


Pulau Pasir atau Pulau Siluman



2. Pulau Garuda,mengapa dinamakan demikian? karena dari jauh bebatuan besar yang ada di pulau ini terlihat seperti Garuda, jadi kita tidak turun dari kapal hanya berfoto dari jauh.
Pulau Garuda

3. Perahu berbelok menuju pulau Batu Berlayar, masih dengan icon bebatuan, Batu Berlayar ini jika kita lihat dari jauh bentuk bebatuan seperti layar kapal besar karena itu disebut dengan batu berlayar.

Pulau Batu Berlayar


Pasukan Belang-Belang Mencoba Angkat Batu.hehe

4. Destinasi pulau selanjutnya adalah Pulau Lengkuas, pulau ini menjadi ikon Belitung yang paling menjadi daya tarik wisawatan, selain pulau ini lebih luas, terdapat pula sebua mercusuar di pulau ini serta tidak jauh dari pulau lengkuas ada pulau kecil yang kata penduduk setempat belum diketahui namanya.


Pulau Tak Bernama, pulau ini disebarang pulau Lengkuas sampai saat ini pulau ini tidak mempunyai nama

Pulau Lengkuas dengan Mercusuarnya




Aman untuk jebur sana sini di Pulau Lengkuas

Puas berkeliling pulau, kita berbalik pulang,namun sebelum itu kita akan berhenti ditengah-tengah laut dimana tempat tersebut digunakan wisatwan untuk snorkling atau sebatas memberi makan ikan. Ikan di lautini tidak pilih-pilih apa aja masuk dari roti snack lo.hehe.Saat kita menamburkan makanan di laut ribuan ikan berdatangan.

Gak bisa berenang, mau nyebur bareng ikan hanya bisa nangkring di tangga :)


Dari Pantai Tanjung Kelayang, menggunakan mobil kita menuju Destinasi yang sangat amat inginkan yaitu Pulau Tanjung TInggi alias PUlau Laskar Pelangi, dari dulu sudah sangat penasaran bagaimana bentuk asli keindahan pulau ini, dan Subhanallah memang sangat cantik dan bebatuan besar yang ada disekilingnya membuat mata takjub, sangat Indah.
Pulau Tanjung Tinggi atau Pulau Laskar Pelangi
Bebatuannya gede-gede




Untuk kuliner di Pulau Belitung, dikarenakan bulan Ramadan, kita tidak banyak menikmati wisata kulinernya, hanya saja yang terkenal adalah olahan ikan bumbu kuning bercampur nanas yang disebut Gangan Ikan. Pusat oleh-oleh seperti manik-manik, kaos, makanan khas belitung kita bisa kunjungi Toko oleh-oleh Klapa, untuk harga juga tidak begitu mahal, relatif murah. Sedangkan jika kita ingin membeli Kain Batik Khas Belitung yaitu yang bergambar kopi dan daun simpor (tanaman daun simpor banyak di daerah Belitung Foto juga sudah saya lampirkan).
Cincin Batu Satam

Tumbuhan Daun Simpor yang dijadikan ciri khas desain batik Belitung


Gelang akar bahar, pengrajin membuat satu gelang ini membutuhkan waktu satu hari, susah bukan?

Oleh-oleh Khas lain yang tidak kalah unik dicari oleh wisatawan adalah Batu Satam dan aksesoris dari Akar Bahar. Batu Satam ini penjual dapatkan dari hasil menyelam, Batu Satam yang berwarna hitam pekat menjadi daya tarik wisatawan, di pusat kota pun kita akan melihat replika batu satam yang besar di tengah-tengah kota.Untuk harga semakin bentuknya aneh, tidak beraturan dan berukuran besar maka akan semakin mahal harganya.


Bagi pecinta Kopi, jika berkunjung ke Belitung jangan lupa mampir ke Warung Kopi Kong Djie yang uda legendaris di daerah di persimpangan Siburik, Jalan Gegedek. Kedai kopi berukuran 3x4 meter ini tidak istimewa tapi racikan kopi terutama kopi susu menjadi andalan Warung Kopi ini. Kopi Kong Djie banyak di jual di toko oleh-oleh ataupun di Kafe-kafe besar di Belitung, tapi racikan kopi paling enak hanya di sini, tempat pertama kali Kong Djie diproduksi oleh sang pemilik.
Kopi Susu Kong Djie

Penampakan Warung Kopi Kong Djie


Explore Belitung Timur

Dari Tanjung Pandan dan Tanjung Tinggi, hari kedua kita bertolak ke timur yaitu kita akan explore wisata dan tempat iconik di Belitung Timur. Dari kota Tanjung Pandan sekitar 1,5 jam menuju Belitung Timur. Menggunakan mobil disepanjang jalan kita akan berjumpa dengan hamparan ladang kelapa sawit, salah satu komoditi di Belitung Timur selain timah juga kelapa sawit.

Destinasi Wisata pertama yaitu Danau Kaolin, sepintas danau ini seperti Kawah Putih Di Bandung, danau berwarna biru dengan dikelilingi pasir berwarna putih, akan tetapi Danau Kaolin ini tidak mengandung belerang jadi aman untuk kesehatan, airnya pun bisa kita pegang. Informasi dari penduduk setempat, Danau Kaolin ini adalah mata pencaharian penduduk, tanah liat berawrna [utih dipakai untuk bahan baku keramik, dan tidak jauh dari Danau Kaolin ada gunung kecil mewarna putih yang digunakan oleh penduduk sebagai pos penambang pasir kuarsa, pembuatan kaca can semen. Disini pengujung tidak boleh naik atau turun ke danau, hanya digunakan untuk spot berfoto saja, karena itu tidak dipungut biaya sama sekali, tapi pengunjung harus bijak dan berhati-hati saat datang kemari.


Dari Danau Kaolin 30 menit kita akan sampai di tempat fenomenal yang digunakan untuk Shoting Film laskar Pelangi yaitu Replika SD Muhammadiyah Gantong. Memasuki tempat wisata ini kita akan dikenakan tarif Rp 5 ribu rupiah, cukup murah dan semua wisata di Belitung Timur dikelolah oleh Bumdes setempat. Sejarah Replika SD MUhammadiyah Gantong ini memang digunakan untuk kebutuhan film namun bentuk, ukuran, sampai kemiringan dari bangunan disamakan persis dengan sejarah SD Muhammadiyah Gantong itu sendiri. Disekeliling halaman SD sengaja diuruk dengan pasir putih, replika ini sendiri sudah direnovasi 3 kali pasca pembuatan film, karena sudah menjadi Objek Wisata di Beltim, untuk keselamatan dan kenyamanan pengunjung renovasi dilakukan termasuk ruangan kelas sudah direnovasi dan diperbaiki agar terlihat lebih layak dan baru.








Tidak jauh dari Museum Laskar Pelangi, ada salah satu objek wisata yang baru dibangun yaitu Wisata Rumah Keong, rumah keong ini terbuat dari jerami yang menyerupai keong, disana juga terdapat danau dengan air yang jernih, ada perhau kayu kecil yang bisa digunakan untuk berkeliling danau.



Puas berfoto di Rumah Keong, kita menuju Museum Kata Andrea Hirata.Rumah dengan desain warna-warni dibuat untuk mengoleksi dunia Kata Andrea Hirata, disana saya tidak sempat masuk kedalam dikarenakan waktu sedikit mepet harus berangkat ke Bandara, saya hanya berfoto di depan Rumah Museum Kata Andrea Hirata. Untuk informasi tiket masuk MUseum Kata Andrea Hirata pengujung membayar 50 ribu rupiah, pengujung akan mendapatkan blocknote Andrea Hirata.

Museum Kata Andrea Hirata

Dari Museum Kata Andrea Hirata, tidak jauh hanya 10 menit kita berkunjung ke Kampung Ahok. Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama dan keluarga nya sangat terkenal di Belitung Timur. Keluarga Ahok sangat terpandang dan dermawan di Belitung Timur, ketika Ahok menjadi Bupati banyak perubahan besar dirasakan masyarakat Belitung Timur, selain itu sejak dari dulu keluarga Ahok merupakan keluarga yang dermawan, dan selalu membantu masyarakat, hal ini menjadi salah satu faktor terbesar Ahok terpilih menjadi bupati saat itu. Kampung Ahok dibangun untuk mengapresiasi kinerja dan keluarga Ahok. Rumah Ahok pun menjadi objek wisata di Belitung, ibunda Ahok juga masih tinggal di sana, sebelum sakit-sakitan seperti sekarang, ibunda Ahok sering keluar dan menemui para wisatawan dan berfoto bersama.

Rumah Ahok

Perjalanan 3 hari 2 malam di Belitung sangat mengesankan. Tulisan ini hanya sebuah catatan perjalanan, semoga bermanfaat.

Belitung, 29-31 Mei 2018.

No comments:

Post a Comment