Sunday 8 March 2015

Kisah Anak Dengan Hydrocephalus

Derita Anak Pengidap Hydrocepalus

Afiyatun,8 Tahun,

Empat Kali Operasi
Orangtua Pun Tak Ada

Malang nian nasib Afiyatun,8 tahun. Penyakit hydrocepalus yang dideritanya mengharuskan dirinya empat kali operasi. Tidak hanya itu, orangtuanya pun pergi meninggalkan dirinya.

Jika manusia bisa memlilih, tentulah Afiyatun ingin memilih hidupnya lebih baik,tidak seperti sekarang penuh dengan kepiluhan dan kesedihan. Sejak kecil,anak perempuan ini sudah hidup sebatang kara. Orangtuanya meninggalkan dirinya sadari kecil. Kini, ia hidup bersama teman-teman yang mempunyainasib seperti dirinya, ditinggalkan orangtua dan harus menanggung penyakit yang tak kunjung sembuh.

Ditelantarkan Orangtua
Yayasan sayap Ibu Bintaro, Jakarta,sebuah yayasan anak-anak terlantar dan pencandang disabilitas,di sinilah Afiatun selamaini menghabiskan hari-harinya. Berada di ruang lantai dua, ketika kita membuka sebuah ruangan seperti kelas di sekolahan, kita akan melihat pemandangan yang begitu menyedihkan. Terdapat beberapa anak dengan berbagai macam cacat dan penyakit. Salah satunya adalah Afiyatun, anak dengan Hdyrocepalus.

Ruangan itu tidak terlalu besar, di sana terdapat kurang lebih 15 anak dengan beragam usia. Dinding-dinding ruangan ini alayaknya sebuah ruang kelas,terdapat berbagai macam gambar dan tempelan huru-huruf layaknya sebuah ruangbelajar taman kanak-kanak.Ruangan ini di desain tidak hanya sebagai tempat tidur, namun juga untuk belajar anak-anak YSI.

Disudut depan, Afiyatun dengan lemah tergolek di atas ranjang. Tak bisa berbuat apa-apa. Seluruh badannya tidak berdaya untuk digerakkan. Saat kita hampiri pun, Afiyatun hanya bisa menggerakkan kedua bola matanya dengan perlahan. Entah dia mengetahui keberadaan orang di sekelilingnya atau tidak. Hydrocepalus yang dideritanya sudah merengut keceriaan Afiyatun delapan tahun.

Menurut Mila, Perawat sekaligus petugas YSI, Afiyatun sejak kecil tinggal di yayasan ini. Ia dikirim dari dinas sosial Kota Jakarta saat masih bayi. "Afi ini sejak kecil sudah kami rawat, dari dinas sosial diberikan kepada YSI untuk dirawat,"katanya.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula, Afiyatun sejak kecil divonis Hydrocepalus, ia pun juga ditinggalkan oleh orangtuanya. Pada awalnya saat datang ke yayasan menurut Mila,kepalanya belum terlalu besar seperti ini, karena penyakit ini terus berkembang, jadilah seperti sekarang. Saat kita melihat fisik Afiyatun, kita akan sudah bisa bilang,bahwa Penyakit Hydrocepalus Afiyatun makin lamakepalanya akan terus membesar. "Dulu awal datang masih belum terlihat, namun lambat laun bertambah usia, semakin besar," imbuh Mila.

Dijelaskan pula oleh Mila, bahwa gadis malang ini datang tanpa orangtua, orangtuanya sampai saat ini pun tidak pernah menjengguknya. Ia ditinggalkan disebuah rumah sakit.Hanya keluarga YSI yang saat ini menjadi tumpuan hidupnya sekarang dan nanti.




Empat Kali Operasi

Hydrocepalus adalah penyakit menumpuknya suatu cairan dalamotak. Cairan ini mengalirdi dalam rongga otak dan membasahi tulang belakang. Danapabila cairan ini dalam jumlah yang berlebih menyebabkan gangguan dan kerusakan fisik serta mental.

Ukuran kepala membesar tidak normal inilah yang menjadi derita seumur hidup Afiyatun. Selama ini sudah empat kali operasi dilakukan oleh Afiyatun. Memang tidak ada perkembangan yang signifikan untuk kesembuhan dirinya, hanyakeajaiban dari Tuhan Yang MahaEsa yang bisa memeberikan Afiyatun umur panjang.

Kondisi anak perempuan ini pun tidak cukup baik. Hydrocepalus yang dideritanya menjalar kesulurh organ dengan ditandainya penglihatan yang kabur, kondisi tubuh tidak baik, tidak dapat memeprhatikan bahkan sama sekali tidak mengetahui dan merespon seseorang yang adadi dekatnya.


Kini hidup Afiyatun hanya bisa mengandalkan doa dari masyarakat.Ia tidak berharap untuk sembuh, ia hanya ingin bisa diberikan umur yang panjang walaupun seumur hidupnya harus ia habiskan di atas tempat tidur.

No comments:

Post a Comment