Derita
Anak Pengidap Hydrocepalus
Afiyatun,8
Tahun,
Empat
Kali Operasi
Orangtua
Pun Tak Ada
Malang nian
nasib Afiyatun,8 tahun. Penyakit hydrocepalus yang dideritanya mengharuskan
dirinya empat kali operasi. Tidak hanya itu, orangtuanya pun pergi meninggalkan
dirinya.
Jika
manusia bisa memlilih, tentulah Afiyatun ingin memilih hidupnya lebih
baik,tidak seperti sekarang penuh dengan kepiluhan dan kesedihan. Sejak
kecil,anak perempuan ini sudah hidup sebatang kara. Orangtuanya meninggalkan
dirinya sadari kecil. Kini, ia hidup bersama teman-teman yang mempunyainasib
seperti dirinya, ditinggalkan orangtua dan harus menanggung penyakit yang tak
kunjung sembuh.
Ditelantarkan
Orangtua
Yayasan
sayap Ibu Bintaro, Jakarta,sebuah yayasan anak-anak terlantar dan pencandang
disabilitas,di sinilah Afiatun selamaini menghabiskan hari-harinya. Berada di
ruang lantai dua, ketika kita membuka sebuah ruangan seperti kelas di
sekolahan, kita akan melihat pemandangan yang begitu menyedihkan. Terdapat
beberapa anak dengan berbagai macam cacat dan penyakit. Salah satunya adalah
Afiyatun, anak dengan Hdyrocepalus.
Ruangan
itu tidak terlalu besar, di sana terdapat kurang lebih 15 anak dengan beragam
usia. Dinding-dinding ruangan ini alayaknya sebuah ruang kelas,terdapat
berbagai macam gambar dan tempelan huru-huruf layaknya sebuah ruangbelajar
taman kanak-kanak.Ruangan ini di desain tidak hanya sebagai tempat tidur, namun
juga untuk belajar anak-anak YSI.
Disudut
depan, Afiyatun dengan lemah tergolek di atas ranjang. Tak bisa berbuat
apa-apa. Seluruh badannya tidak berdaya untuk digerakkan. Saat kita hampiri
pun, Afiyatun hanya bisa menggerakkan kedua bola matanya dengan perlahan. Entah
dia mengetahui keberadaan orang di sekelilingnya atau tidak. Hydrocepalus yang
dideritanya sudah merengut keceriaan Afiyatun delapan tahun.
Menurut
Mila, Perawat sekaligus petugas YSI, Afiyatun sejak kecil tinggal di yayasan
ini. Ia dikirim dari dinas sosial Kota Jakarta saat masih bayi. "Afi ini
sejak kecil sudah kami rawat, dari dinas sosial diberikan kepada YSI untuk
dirawat,"katanya.
Sudah
jatuh tertimpa tangga pula, Afiyatun sejak kecil divonis Hydrocepalus, ia pun
juga ditinggalkan oleh orangtuanya. Pada awalnya saat datang ke yayasan menurut
Mila,kepalanya belum terlalu besar seperti ini, karena penyakit ini terus
berkembang, jadilah seperti sekarang. Saat kita melihat fisik Afiyatun, kita
akan sudah bisa bilang,bahwa Penyakit Hydrocepalus Afiyatun makin lamakepalanya
akan terus membesar. "Dulu awal datang masih belum terlihat, namun lambat
laun bertambah usia, semakin besar," imbuh Mila.
Dijelaskan
pula oleh Mila, bahwa gadis malang ini datang tanpa orangtua, orangtuanya
sampai saat ini pun tidak pernah menjengguknya. Ia ditinggalkan disebuah rumah
sakit.Hanya keluarga YSI yang saat ini menjadi tumpuan hidupnya sekarang dan
nanti.
Empat
Kali Operasi
Hydrocepalus
adalah penyakit menumpuknya suatu cairan dalamotak. Cairan ini mengalirdi dalam
rongga otak dan membasahi tulang belakang. Danapabila cairan ini dalam jumlah
yang berlebih menyebabkan gangguan dan kerusakan fisik serta mental.
Ukuran
kepala membesar tidak normal inilah yang menjadi derita seumur hidup Afiyatun.
Selama ini sudah empat kali operasi dilakukan oleh Afiyatun. Memang tidak ada
perkembangan yang signifikan untuk kesembuhan dirinya, hanyakeajaiban dari
Tuhan Yang MahaEsa yang bisa memeberikan Afiyatun umur panjang.
Kondisi
anak perempuan ini pun tidak cukup baik. Hydrocepalus yang dideritanya menjalar
kesulurh organ dengan ditandainya penglihatan yang kabur, kondisi tubuh tidak
baik, tidak dapat memeprhatikan bahkan sama sekali tidak mengetahui dan
merespon seseorang yang adadi dekatnya.
Kini
hidup Afiyatun hanya bisa mengandalkan doa dari masyarakat.Ia tidak berharap
untuk sembuh, ia hanya ingin bisa diberikan umur yang panjang walaupun seumur
hidupnya harus ia habiskan di atas tempat tidur.
No comments:
Post a Comment