“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” - Pramoedya Ananta Toer-
Wednesday, 16 December 2020
Drama Korea Birthcare Center : Emak-Emak Life Pascapersalinan
Menabung Emas Di Pegadaian (2)
Sunday, 4 October 2020
Mpasi Instans Apa Homemade?
Pemilihan mpasi instans dan homemade memang cukup membingungkan bagi seorang ibu, apalagi baru mempunyai anak pertama. Dua jenis mpasi ini pun sering menjadi perdebatan diantara para ibu ketika menceritakan proses mpasi anaknya. Lantas diantara dua jenis mpasi ini mana yang terbaik untuk anak kita, jawabannya adalah keduanya terbaik, karena masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Alhamdulilah, anak Syahda hari ini genap 10 bulan, ini berarti sudah 6 bulan menjalani Mpasi. Ditulisan sebelumnya sudab aku ceritakan pilihan Mpasi untuk anak Syahda yaitu Bubur Instans. Bagi seorang ibu mengawali mpasi seorang anak memang seru dan mendebarkan. Kita berimajinasi anak akan makan dengan lahap dan gembira. Namun dalam prosesnya tidak semudah itu bunda, dan setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda.
Diawal mpasi aku memilih bubur instans untuk anak Syahda. Setelah membaca beberapa artikel, meminta saran teman dan orangtua, memilih bubur instans dengan beberapa pertimbangan. Pertama, bubur instan terfortifikasi sudah direkomendasikan WHO baik untuk digunakan mpasi anak. Kndunga Gizi yang ada di dalam bubur instans terfortifikasi sudah lengkap dan memenuhi kebutuhan bayi. Di Indonesia ada beberapa merk bubir terfortifiksi dengan berbagi varian rasa dan kategori usia seperti Serelac, sun, yummy bites, promina dsb ( saya tidak hafal semua jenis merk bubur). Kedua, saya tidak pandai memasak sehingga ada rasa khawatir jika masakan mpasi yang saya berikan kepada anak syahda tidak enak dan tidak mau memakannya. Ketiga, dorongan dri orangtua menggunakam bubur instans lebih praktis dan sedari dulu digunakan untuk mpasi.
Pengenalan mpasi pertama anak syahda dengan bubur instans dengan selingan buah. Alhamdulilah mpasi diawal syahda tidak mengalami kesulitan, hanya belajar tekstur, dan memakan berbagai macam buah dan rasa bubur instans.
Evaluasi mpasi Syahda di bulan pertama membuat banyak pemikiran dan pertimbangan. Kemauan makan ada dan sangat doyan, namun masalah yang timbul adalah anak sulit sekali BAB. Tiap kali BAB anak Syahda menangis keras hingga sampai puncaknya 6 hari belum juga buang air besar. Berbagai cara saya lakukan untuk memudahkan anak agar bisa BAB mulai dari makan pepaya, buah naga padahal sedari awal makanan ini sudah saya berikan tapi tetap saja BAB tidak lancar, kemudian aku berikan prebiotik Lbio sesuai anjuran bidan selama 10 hari dan yang terakhir aku beralih dari Mpasi Instans ke Mpasi Homemade.
Beralih ke Mpasi homemade jelas menjadi tantanga baru lagi bagi ibu newbie seperti aku. Selain tidak bisa masak sedari dulu berfikir apakah aku mampu memberikan makanan yang lezat, bergizi dan sehat untuk anak SYahda. Memikirkan bagaimana menyakitkannya anak Syahda ketika BAB membuat tidak tega dan cara mengubah metode mpasi harus dilakukan. Berbekal membaca menu di buku Mpasi dan youtube, di bulan kedua Mpasi Syahda beralih menu buatan aku. Memang mudah membuat mpasi buatan tapi soal rasa terkadang aku pribadi tidak percaya diri memberikan kepada anak.
Memberikan Mpasi homemade ada kelebihan dan kekurangan, dari apa yang saya baca mpasi homemade memang lebih dianjurkan karena anak bisa mencoba berbagai macam rasa makanan. Tekstur yang beragam dan warna bahan makanan yang bewarna warni menambah ketertarikan anak untuk makan. Kekurangan dari Mpasi homemade adalah kebersihan dan cara memasak sang ibu yang tidak tepat selain itu kombinasi gizi yang diberikan apa sudah lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi.
Mengawali mpasi homemade Syahda, tentu aku harus banyak membaca menu, mulai dari metode Mpasi Bintang Empat yaitu pemenuhan bahan Protein Hewani, Protein Nabati, Karbohidrat, Sayuran. Dari sini aku mulai mengeksplorasi menu masakan. Karbohidrat aku menggunakan nasi atau kentang. Protein Hewani daging sapi, daging ayam, ikan (kembung, mas, nila), dan sayuran brokoli, wortel, bayam, buncis, labu siem). Untuk komposisi berapa gram saya tidak bisa menjabarkannya di sini ya bunda.
Setelah beberapa bulan membuat Mpasi Homemade dengan berbagai macam bahan dan rasa, di usia 10 bulan ini anak Syahda sudah mulai normal BAB dua hari sekali dan tidak menangis hanya kadang-kadang saja keras BAB nya. Dan kemauan untuk makan saya bersyukur hingga detik ini nafsu makannya masih stabil dan apa saja mau makan alias doyan makan.hehe
Contoh Mpasi 4 Bintang |
Contoh Menu Mpasi 4 Bintang |
Pilihan Mpasi Homemade bagi aku memang terbaik, karena dari masakan ini cinta seorang ibu bisa terlihat. Bagaimana ibu berfikir besok menu apa yang disuka anak, menyiapkan bahan, dan bangun pagi-pagi untuk memasak bubur Mpasi. Namun semua pilihan kembali ke ibu masing-masing tidak perlu dipaksakan sama dengan orang lain, karena tumbuh kembang tiap anak berbeda. Dan orangtua sendirilah yang lebih faham akan kebutuhan anaknya.
Selamat Memasak Mpasi,
Monday, 17 August 2020
Hore, Syahda Mulai MPASI
Anakku Syahda Naishadira memasuki usia enam bulan, saat yang selalu mendebarkan mengasuh dan mengikuti perkembangan anak. Bersyukur enam bulan terakhir bisa memberikan haknya dengan penuh yaitu ASI Ekslusif. Perjuangan setiap harinya harus mempertahankan ASI baik secara kualitas maupun kuantitas, satu step terlewati. Sekarang waktunya belajar lagi memberikan makanan pendamping ASI atau MPASI kepada Syahda.
Usia enam bulan adalah waktu mama memperkenalkan MPASi kepada anak. Bagiku fase ini benar-benar bikin deg-degan. Hal pertama yang aku lakukan adalah membaca informasi seputar MPASI baik dari buku, media sosial dan bertanya kepada teman. Hal ini sudah aku lakukan jauh hari sebelum anak memasuki usia 6 bulan.
Setelah membaca beberapa buku rekomendasi dokter, saran teman, serta nasehat orangtua, akhirnya aku memutuskan untuk memberikan MPASI pertama Syahda bubur instan yang sudah terfortifikasi.Hal ini aku lakukan karena bubur instan menurut IDAI bubur instan dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh WHO. KAndungan di dalam bubur instans sudah lengkap untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi seperti kabohidrat, protein, lemak, serta mikronutrein seperti besai, seng, kalsium dsb. Jika aku yang belum pintar membuat masakan MPASI, takut nantinya gizi yang ada di makanan homemade tidak mencukupi hal ini membulatkan pilihan untuk memberikan bubur instan kepada Syahda.
Banyak pilihan bubur instans untuk MPASI anak. Aku memilih bubur Cerelac Beras Merah, tidak ada alasan khusus kenapa harus bubur instan merk ini, aku hanya memilih rasa yang standart beras merah untuk anakku rasakan pertama kali. Dan waktu itu pun tiba, 6 Juli 2020 Syahda memulai MPASI. Sedikit cerita aku tulis disini bagaimana dramanya memberikan MPASI kepada anak. Aku sebagai seorang ibu memang belum sempurna, dan masih belajar bagaimana merawat anak.
Hari 1: Syahda aku berikan bubur sereal beras merah tiga sendok bayi dicampur ASI dengan tekstur agak cair syahda makan dengan lahap. Senangnya hari pertama tanpa ada kendala.
Hari 2 : Bubur sereal beras merah 3 sendok bayi agak kental ,suapan pertama ke 3 ke 4 lancar, tiba-tiba syahda keselek,mukanya merah mau muntah tidak bisa, akhirnya aku gendong dan tepuk2 punggungnya masih juga ekspesi kayak kecekik,akhirnya makanannya keluar dari mulut sedikit. Kesalahannya, aku tidak menyediakan minum saat dia makan.kedepan harus lebih prepare lagi. Ada bubur, ada sebotol asi. Setelah sudah membaik, makan berlanjut bubur aku tambahkan asi lagi biar lebih cair alhamdulilah habis 3 sendok bayi bubur.
Hari ke 3 dan 4: Syahda mulai susah makan dan banyak sekali tingkahnya saat duduk di stroler. Menu masih sama dengan bubur instan beras merah. Syahda mulai menolak, mulut di tutup dan kepala geleng-geleng. Aku masih berupaya membujuknya untuk makan. Satu dua sendok masih mau dengan porsi sedikit. Semakin lama semakin susah diteruskan untuk makan, tanpa memaksa belajar makan hari ini cukup sekian
Hari ke 5: Syahda masih kondisi yang sama.susah makan, sepertinya dia mulai mengenali rasa dan merasa bosan makan bubur beras merah.Satu dua suap dengan ektra bujuk rayu agak bisa membuka mulutnya. Akhirnya mencoba menu yang lain yaitu labu orange.hanya di kukus dihaluskan ditambah asi trrnya dia mau hanya saja sedikit porsi yang dia makan. Aku tanamkan dalama hati "tida apa-apa setidaknya dia mulai mengenali 2 rasa makanan sekarang".
Hari berikutnya hingga aku tulis cerita ini Syahda sudah hampir 2 bulan MPASI. Alhamdulilah aku semakin mengerti inginnya dia. bagaimana cara makan, dan apa yang dia suka. Saat ini dia sangat doyan sekali makan, jenis makanan apa saja dia lahap, mulai dari bubur hati ayam bayam, bubur ayam brokoli, ayam bawang, labu kuning, buah-buahan seperti pisang, pepaya, buah naga, alpukat, apel dia tidak pernah menolak. Namun, diusianya sekarang 7 bulan porsi makan yang aku berikan kepada Syahda masih sedikit dengan ukuran 3-4 sendok bubur instans di pagi hari, buah di siang hari kadang biskuit, dan 3-4 sendok makan bubur di sore hari. Tentunya dengan sedikit memberikan air putih dan lebih banyak minum ASI setiap harinya.
Thursday, 18 June 2020
Menabung Emas Di Pegadaian
Sumber: Google.com |