Thursday, 28 January 2016

Kisah Curhat Muslimah (5)

Suamiku Pergi
Dengan Wanita Lain

Sebagai seorang wanita yang berkeluarga, aku telah lalai menjalankan kewajibanku sebagai seorang istri dan ibu. Aku terlalu sibuk dengan kehidupan sosialitaku, sampai akhirnya suamiku pun pergi dengan perempuan lain. Astagfirullahaladzim.

Di kehidupanku sebelumnya, mungkin aku bisa dibilang sebagai seorang wanita yang bahagia dunia akhirat. Kenapa demikian? aku terlahir dari keluarga yang berkecukupan. Suami aku pun orang yang berpunya, dia adalah seorang pengusaha plastik yang kaya raya. Hidupku selama ini tidak pernah kekurangan, anak-anakku pun tumbuh dengan baik. Aku sangat menyukuri hal tersebut.
Kebahagiaan tersebut ternyata Allah ambil. Memasuki usia pernikahan yang ke 10 tahun, cobaan silih berganti menghampiri rumah tangga kami. Bukan karena materi kami sering bertengkar dan cekcok, ini karena kesibukan dari kami berdua, terutama aku yang terlalu sibuk dengan teman sosialitaku, hingga suamiku pun pergi.

Aku Lalai
Hidup di zaman yang serba canggih dan kemajuan teknologi semakin meningkat, ternyata tidak hanya membawa dampak positif, tapi juga akan berdampak negatif bagi masyarakat yang tidak secara bijak memanfaatkan teknologi tersebut, termasuk aku. Pemicu dari pertengkaran kami adalah karena sosial media.
Sebelumnya, perkenalkan namaku Annisa, usia ku kini 38 tahun. Aku adalah seorang bidan disalah salu klinik di Surabaya.
Aku termasuk perempuan yang mengikuti perkembangan fashion dan teknologi terkini, termasuk pengemar sosial media. Bisa dibilang aku adalah ibu rumah tangga gaul, tidak mau ketinggalan dengan anak muda jaman sekarang yang bermain di sosial media.
Selama ini karena pekerjaanku dihabiskan di klinik dan rumah sakit. Urusan anak, aku serahkan kepada asisten domestik di rumah. AKu hanya menyiapkan sarapan di pagi harinya. Anakku yang pertama berusia 8 tahun, sedangkan anak kedua ku berusia 5 tahun. Selama aku tidak ada di rumah si mbok lah yang mengurusi anak-anak. Begitu pula dnegan suamiaku, dia sibuk mengurusi bisnisnya. Ia bekerja dari pagi hingga malam. Malam harilah waktu berkumpul bagi keluarga.
Selama ini dengan kebiasaan dan rutinitas yang demikian aku anggap kehidupanku tidak ada masalah. Anak-anakpun tidak pernah kekurangan sama sekali, setiap keinginan mereka selalu terpenuhi. Aku dan suami menganggapnya baik-baik saja.
Setelah bergabung dengan ibu-ibu sosialita yang aku kenal lewat jejaring sosial media, aktivitasku bertambah, dari pagi hingga malam. Aku pun tidak pernah mengajal anak-anak bermain dan berbelanja, jangankan berbelanja, menyiapkan makanan pun aku tak sempat. pagi bekerja, sore sampai malam aku habiskan bersama teman sosialitaku. Ketika pulang, aku pun masih tak lepas dari handphone dan komunikasi dengan teman-teman. inilah pemicu keretakan keluarga kami, aku lalai akan tugasku sebagai orangtua. Aku terlalu sibuk dengan duniaku sendiri.

Ada Wanita Lain
Aku terlalu sibuk dengan urusannku sendiri. Sampai-sampai aku tidak mengetahui bahwa suami, laki-laki bertanggungjawab yang aku cintai ternayta memiliki madu lain.Dan aku tidak mengetahuinya.
Awalnya tidak ada hal yang mencurigakan. Kami menjalani kehidupan seperti biasanya. Meskipun aku  sibuk, ia tidak pernah melarang dan menegurku, asalkan anak tumbuh sehat, dan kebetuhannya telah terpenuhi, berarti anak-anak bahagia. Hal itu yang selalu menjadi tolak ukur kebahagiaan kami. Dan ternyata pikiran tersebut salah.
Seminggu lalu, aku baru tahu bawa suamiku mempunyai perempuan lain. Memang akhir-akhir ini suami ku jarang pulang ke rumah, katanya ada urusan kerjaan yang harus ia selesaikan. Dan aku tidak pernah merasa aneh, aku hanya merasa itu adalah hal yang wajar karena dia memang pekerja keras.
Saat itu, ada yang mengusik hatiku. Mas Budi aku memanggilnya tidak biasanya asik dengan hpnya saatdi rumah, apalagi dia baru saja pulang kerja. Berbeda dengan aku yang suka bermain hp di rumah, buat Mas Budi bermain hp saat di rumah jarang ia lakukan.
Ada rasa penasaran yang menyelimuti hati ini. Ketika ia tidur, diam-diam aku membuka hpnya, di sana aku melihat beberapa bbm dan panggilaan teleponnya. Hatiku serasa ditampar, ada satu bbm seorang perempuan dengan bahsa yang tidak biasa. Panggilan telponpun berkali-kali dari pagi hingga siang. Suami telah menghianatiku.
Saat itu juga, aku bangunkan suamiku. Aku murka dan marah, aku bertanya siapa wanita. Dan suamiku pun menjelaskan semuanya. Ternyata ia dan wanita tersbeut telah lama berhubungan, bahkan ia sebentar lagi akan melakukan pernikahan sirri.

Selama ini aku tak sadar apa yang dilakukan oleh suamiku. Karena kelalaianku aku tidak bisa melihat itu semua. Aku menyesal.( (Tulisan ini ditulis untuk rubrik Curhat di Tabloid NURANi)

No comments:

Post a Comment