Pada suatu hari
Abu Yazid Al Bustomi mendapatkan mimpi dan isyarat. Ia harus menemui sesorang
yang menjadi tetangganya di surge. Namun saat ditemui,orang tersebut berada di
kerumunan orang yang suka bermabuk-mabukkan. Diakah tetangga ahli surge
tersebut?Berikut kisahnya.
Abu
Yazid adalah seorang yang harum kalbunya, seorang syekh panutan umat muslim.
Suatu hari sukmanya melayang membumbung tinggi jauh ke langit menunuju Arasy.
Ia berujar di dalam lubuk hati yang terdalam."Ini adalah tempat Muhammad,
pemimpin para rosul. Semoga kau menjadi tetangga beliau di surga," Ketika
terdasar, dia mendengar bisikan dari dalam kalbunya menyerukan. "Si Fulan,
seorang hamba, di suatu negeri seperti ini, dia adalah tetanggamu di surge,”
Mencari Ahli
Surga
Ketika
sadar dia pergi mencari si Fulan yang diisyaratkan akan menjadi tetangganya di
surga, sehingga bisa bertemu dan melihat wajahnya. Dia lalu berangkat pergi
menempuh perjalanan yang sangat jauh, mecapai ratusan kilo meter lebih. Ketika
ia sampai di negeri sebagaimana yang diisyaratkan padanya itu, dia bertanya
mengenai seorang hamba atau syekh yang diisyaratkan dalam munajatnya.
Orang-orang menjawab."Mengapa anda bertanya mengenai orang fasik dan
peminum minuman keras. Sementara wajah anda mengisyaratkan tanda-tanda sebagai
orang saleh,"kata seseorang. Ketika Abu Yazid mendengar ucapan tersebut.
Dia menyesal dan bersedih. Dia berkata dalam hati. "Mungkinkah bisikan
pangatagilan itudari setan," pikirnya mulai ragu.
Ketika
dia hendak pulang ke negerinya, dia kembali berfikir dan berkata dalam hatinya."Aku
telah diba di sni,sedangkanaku belum melihatwajah orang yang aku cari, mengapa
aku harus pulang?," pikirnya lagi.
Kemudian
ia mulai berjalan kembali, dan bertanya lagi kepada penduduk akan keberadaan
calon tetangganya di surga nanti. "Dimana rumah dan tempat tinggal si fulan?,"
tanya Abu Yazid kepada salah seorang penduduk. Mereka memberi tahupadanya, sambil
berkata. "Dia sibuk dengan minuman kerasnya di tempat seperti
ini,"kata seorang sembaari menunjukkan sebuah tempat.
Maka
Abu Yazid pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh seorang penduduk tersebut. Dia
melihat empat puluh orang berkumpul ditempat itu, mereka berpesta khamar dan bermabuk-mabukan.
Sementara si Fulan, hamba yang dicarinya itu, duduk di antara mereka. Ketika melihat
keadaan itu, Abu Yazid kembali cemas dan putus asa.
Dalam
kecemasan dan kebingungan itu, tiba-tiba si Fulan, hamba yang dicarinya itu
memanggil dan berkata. "Hai Abu Yazid, hai imamnya kaum muslimin, mengapa
anda tidak masuk ke dalam. Anda datang kepada kami dari tempat yang jauh dengan
susah paya untuk mencari tetanggamu di surga," kata si Fulan.
Ia
pun melanjutkan perkataannya. "Lalu, apakah anda mendapatiku. Namun anda
segera pulang tanpa mengucapkan salam, tanpa berbicara dan tanpa
menjumpaiku," kata di Fulan lagi.
Abu
Yazid menjadi bingung dan heran, sambil berkata dalam dirinya.
"Perjalananku ini sangat rahasia.Bagaimana dia bisa
mengetahuinya,"kata Abu Yazid dalam hati.
Si
Fulan itu kembali berkata."Wahai Syekh, jangan merenung dan heran. Tuhan
yang mengirim anda kemari telah memberi tahu kepadaku mengenai kehadiran anda.
Masuklah, wahai syekh, dan duduklah sebentar bersama kami," papar si
Fulan.
Tobatnya Pemabuk
Lalu,
Abu Yazid masuk dan duduk disisinya. Dilihatnya puluhan orang sedang asik mabuk
dan tidak mempedulikan satu sama lain. Mereka asik menikmati minuman haram itu.
"Hai
si Fulan, tempat macam apa ini?," tanya Abu Yazid.
"Bukanlah
tujuan seseorang masuk ke surga hanya bersama satu orang saja. Dulu mereka ini
sebanyak delapan puluh orang fasik. Aku telah berusaha untuk menyadarkan mereka
agar kembali ke jalan yang benar, dan empat puluh orang dari mereka telah
bertobat dan meninggalkan kefasikannya. Sehingga mereka menjadi teman-temanku
dan tetanggaku di surga," jawab si Fulan.
Dan
kini, tinggal empat puluh orang belum sadar. Maka dengan kehadiran Abu Yazid
kesana, maka kewajibannya adalah untuk membuat sesuatu agar mereka sadar dan
kembali pada jalan yang benar dan diridhai Allah Swt. Dan ketika empatpuluh
orang tersebut mendengar perbincangan antara keduanyadan mengetahui bahwa Syekh
itu adalah Abu Yazid Al Bustomi, maka mereka semua menjadi bertobat. Hingga
delapanpuluh duaorang itu menjadi mitra bertetangga di dalam surga.*Is
No comments:
Post a Comment