Tuesday 23 August 2016

Kisah Telada: Ketika Abu Yazid Bersama Para Pemabuk

Pada suatu hari Abu Yazid Al Bustomi mendapatkan mimpi dan isyarat. Ia harus menemui sesorang yang menjadi tetangganya di surge. Namun saat ditemui,orang tersebut berada di kerumunan orang yang suka bermabuk-mabukkan. Diakah tetangga ahli surge tersebut?Berikut kisahnya.

Abu Yazid adalah seorang yang harum kalbunya, seorang syekh panutan umat muslim. Suatu hari sukmanya melayang membumbung tinggi jauh ke langit menunuju Arasy. Ia berujar di dalam lubuk hati yang terdalam."Ini adalah tempat Muhammad, pemimpin para rosul. Semoga kau menjadi tetangga beliau di surga," Ketika terdasar, dia mendengar bisikan dari dalam kalbunya menyerukan. "Si Fulan, seorang hamba, di suatu negeri seperti ini, dia adalah tetanggamu di surge,”

Mencari Ahli Surga
Ketika sadar dia pergi mencari si Fulan yang diisyaratkan akan menjadi tetangganya di surga, sehingga bisa bertemu dan melihat wajahnya. Dia lalu berangkat pergi menempuh perjalanan yang sangat jauh, mecapai ratusan kilo meter lebih. Ketika ia sampai di negeri sebagaimana yang diisyaratkan padanya itu, dia bertanya mengenai seorang hamba atau syekh yang diisyaratkan dalam munajatnya. Orang-orang menjawab."Mengapa anda bertanya mengenai orang fasik dan peminum minuman keras. Sementara wajah anda mengisyaratkan tanda-tanda sebagai orang saleh,"kata seseorang. Ketika Abu Yazid mendengar ucapan tersebut. Dia menyesal dan bersedih. Dia berkata dalam hati. "Mungkinkah bisikan pangatagilan itudari setan," pikirnya mulai ragu.
Ketika dia hendak pulang ke negerinya, dia kembali berfikir dan berkata dalam hatinya."Aku telah diba di sni,sedangkanaku belum melihatwajah orang yang aku cari, mengapa aku harus pulang?," pikirnya lagi.
Kemudian ia mulai berjalan kembali, dan bertanya lagi kepada penduduk akan keberadaan calon tetangganya di surga nanti. "Dimana rumah dan tempat tinggal si fulan?," tanya Abu Yazid kepada salah seorang penduduk. Mereka memberi tahupadanya, sambil berkata. "Dia sibuk dengan minuman kerasnya di tempat seperti ini,"kata seorang sembaari menunjukkan sebuah tempat.
Maka Abu Yazid pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh seorang penduduk tersebut. Dia melihat empat puluh orang berkumpul ditempat itu, mereka berpesta khamar dan bermabuk-mabukan. Sementara si Fulan, hamba yang dicarinya itu, duduk di antara mereka. Ketika melihat keadaan itu, Abu Yazid kembali cemas dan putus asa.
Dalam kecemasan dan kebingungan itu, tiba-tiba si Fulan, hamba yang dicarinya itu memanggil dan berkata. "Hai Abu Yazid, hai imamnya kaum muslimin, mengapa anda tidak masuk ke dalam. Anda datang kepada kami dari tempat yang jauh dengan susah paya untuk mencari tetanggamu di surga," kata si Fulan.
Ia pun melanjutkan perkataannya. "Lalu, apakah anda mendapatiku. Namun anda segera pulang tanpa mengucapkan salam, tanpa berbicara dan tanpa menjumpaiku," kata di Fulan lagi.
Abu Yazid menjadi bingung dan heran, sambil berkata dalam dirinya. "Perjalananku ini sangat rahasia.Bagaimana dia bisa mengetahuinya,"kata Abu Yazid dalam hati.
Si Fulan itu kembali berkata."Wahai Syekh, jangan merenung dan heran. Tuhan yang mengirim anda kemari telah memberi tahu kepadaku mengenai kehadiran anda. Masuklah, wahai syekh, dan duduklah sebentar bersama kami," papar si Fulan.

Tobatnya Pemabuk
Lalu, Abu Yazid masuk dan duduk disisinya. Dilihatnya puluhan orang sedang asik mabuk dan tidak mempedulikan satu sama lain. Mereka asik menikmati minuman haram itu.
"Hai si Fulan, tempat macam apa ini?," tanya Abu Yazid.
"Bukanlah tujuan seseorang masuk ke surga hanya bersama satu orang saja. Dulu mereka ini sebanyak delapan puluh orang fasik. Aku telah berusaha untuk menyadarkan mereka agar kembali ke jalan yang benar, dan empat puluh orang dari mereka telah bertobat dan meninggalkan kefasikannya. Sehingga mereka menjadi teman-temanku dan tetanggaku di surga," jawab si Fulan.

Dan kini, tinggal empat puluh orang belum sadar. Maka dengan kehadiran Abu Yazid kesana, maka kewajibannya adalah untuk membuat sesuatu agar mereka sadar dan kembali pada jalan yang benar dan diridhai Allah Swt. Dan ketika empatpuluh orang tersebut mendengar perbincangan antara keduanyadan mengetahui bahwa Syekh itu adalah Abu Yazid Al Bustomi, maka mereka semua menjadi bertobat. Hingga delapanpuluh duaorang itu menjadi mitra bertetangga di dalam surga.*Is

No comments:

Post a Comment