Tuesday, 23 August 2016

Kisah Teladan: Tujuh Batu Saksi Amal Manusia

Dalam sebuah hadis menceritakan adalah seorang laki-laki yang bernama Syahdan. Ia mempunyai batu yang ia gunakan sebagai saksi perbuatannya selama di dunia. Apakah kesaksian batu tersebut saat di akhirat membawanya kepada pintu neraka atau surge? BErikut ceritanya.

Pada zaman dahulu ada seorang lelaki wukuf di Arafah. Dia berhenti di lapangan luas itu. Pada waktu itu, orang sedang melakukan ibadat haji. Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang sangat penting. Bahkan wukuf di Arafah itu disebut sebagai haji yang sebenarnya karena apabila seorang itu berwukuf di padang Arafah dianggap hajinya telah sempurna walaupun yang lainnya tidak sempat dilakukan.

Laki-laki tersebut adalah Syahdan, dia berdiri di depan padang Arafah. Sementara di tangannya menggenggam tujuh butir batu. Lalu ia berkata. “ Wahai batu, berilah kesaksian untukku kelak di hadapan Tuhan, bahwa aku bersaksi sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.” Katanya pada diri sendiri sembari melihat tujuh batu yang ada di tangannya.

Kemudian, ia pun kembali ke rumahnya. Saat ia duduk bersantai, ia pun tertidur pulas. Ketika ia tidur ia bermimpi, seakan-akan hari kiamat benar-benar terjadi. Diapun dihisab dan ternyata dari hasil perhitungan amalnya itu ia harus masuk neraka. Maka malaikat segera menggiring dan membawanya ke neraka.


Sebuah Kesaksian
Sesampainya di depan pintu neraka, tiba-tiba salah satu dari batu yang diminta jadi saksi tadi, datang meloncat menghadang di depan salah satu pintu neraka. Para malaikat lalu berkumpul untuk mengangkat dan menyingkirkannya, tetapi merekaa tidak mampu dan batu itupun tidak bergeser.

Karena pintu neraka tidak dapat dilewati, Syahdan pun digiring oleh apra malaikat ke pintu neraka yang lain. Akan tetapi tiba-tiba di depan pintu itupun terdapat batu yang lain dari tujuh batu tersebut. Sehingga dia terus digiring dari satu pintu ke pintu neraka yang lain sampai pada pintu yang ke tujuh. Dan ternyata semuanya tertutup oleh batu besar yang tak dapat digeser. SAmpai batu yang ada digengamannya tersebut habis.

Akhirnya orang tersebut digiring ke bawah Arsy. Lalu malaikat berkata. “Wahai Tuhanku, Engkau lebih mengetahui tentang hamba-Mu ini. Aku tidak menemukan baginya jalan ke neraka, karena begitu kami sampai  di depan neraka tiba-tiba batu besar datang menghadang pintu neraka itu.” Kata Malaikat.

Maka Allah SWT berfirman. “Wahai hambaku, batu-batu itu telah membuktikan kesaksiannya. Batu-batu itu benar-benar tidak menyia-nyiakan hakmu. Lalu bagaimana mungkin aku menyia-nyiakan hakmu, aku benar-benar menyaksikan syahadatmu”. Lalu Allah SWT berfirman. “ Wahai malaikatku, masukkanlah ia ke surga.”


Kemudian malaikat itu menggiring orang tadi menuju surga, sesampainya di depan pintu surga ternyata pintu surga telah tertutup rapat. Lalu datanglah kalimat syahadat Laa ilaaha illallah”, tiba-tiba semua pintu surga menjadi terbuka, dan orang itupun lalu masuk ke dalamnya. Batu batu tersebut telah memberikan kesaksian kepada Syahdan atas amal ibadah yang telah dilakukannya semasa hidup. Dan perhitungan amal manusiia tidak bisa menyaingi perhitungan amal Allah Swt kepada umatnya.*IS

2 comments: