Dalam sebuah
hadis menceritakan adalah seorang laki-laki yang bernama Syahdan. Ia mempunyai
batu yang ia gunakan sebagai saksi perbuatannya selama di dunia. Apakah
kesaksian batu tersebut saat di akhirat membawanya kepada pintu neraka atau
surge? BErikut ceritanya.
Pada
zaman dahulu ada seorang lelaki wukuf di Arafah. Dia berhenti di lapangan luas
itu. Pada waktu itu, orang sedang melakukan ibadat haji. Wukuf di Arafah adalah
rukun haji yang sangat penting. Bahkan wukuf di Arafah itu disebut sebagai haji
yang sebenarnya karena apabila seorang itu berwukuf di padang Arafah dianggap
hajinya telah sempurna walaupun yang lainnya tidak sempat dilakukan.
Laki-laki
tersebut adalah Syahdan, dia berdiri di depan padang Arafah. Sementara di
tangannya menggenggam tujuh butir batu. Lalu ia berkata. “ Wahai batu, berilah
kesaksian untukku kelak di hadapan Tuhan, bahwa aku bersaksi sesungguhnya tidak
ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan
Allah.” Katanya pada diri sendiri sembari melihat tujuh batu yang ada di
tangannya.
Kemudian,
ia pun kembali ke rumahnya. Saat ia duduk bersantai, ia pun tertidur pulas. Ketika
ia tidur ia bermimpi, seakan-akan hari kiamat benar-benar terjadi. Diapun
dihisab dan ternyata dari hasil perhitungan amalnya itu ia harus masuk neraka.
Maka malaikat segera menggiring dan membawanya ke neraka.
Sebuah
Kesaksian
Sesampainya
di depan pintu neraka, tiba-tiba salah satu dari batu yang diminta jadi saksi
tadi, datang meloncat menghadang di depan salah satu pintu neraka. Para
malaikat lalu berkumpul untuk mengangkat dan menyingkirkannya, tetapi merekaa
tidak mampu dan batu itupun tidak bergeser.
Karena
pintu neraka tidak dapat dilewati, Syahdan pun digiring oleh apra malaikat ke pintu
neraka yang lain. Akan tetapi tiba-tiba di depan pintu itupun terdapat batu
yang lain dari tujuh batu tersebut. Sehingga dia terus digiring dari satu pintu
ke pintu neraka yang lain sampai pada pintu yang ke tujuh. Dan ternyata
semuanya tertutup oleh batu besar yang tak dapat digeser. SAmpai batu yang ada
digengamannya tersebut habis.
Akhirnya
orang tersebut digiring ke bawah Arsy. Lalu malaikat berkata. “Wahai Tuhanku,
Engkau lebih mengetahui tentang hamba-Mu ini. Aku tidak menemukan baginya jalan
ke neraka, karena begitu kami sampai di
depan neraka tiba-tiba batu besar datang menghadang pintu neraka itu.” Kata
Malaikat.
Maka
Allah SWT berfirman. “Wahai hambaku, batu-batu itu telah membuktikan
kesaksiannya. Batu-batu itu benar-benar tidak menyia-nyiakan hakmu. Lalu
bagaimana mungkin aku menyia-nyiakan hakmu, aku benar-benar menyaksikan
syahadatmu”. Lalu Allah SWT berfirman. “ Wahai malaikatku, masukkanlah ia ke
surga.”
Kemudian
malaikat itu menggiring orang tadi menuju surga, sesampainya di depan pintu
surga ternyata pintu surga telah tertutup rapat. Lalu datanglah kalimat
syahadat Laa ilaaha illallah”, tiba-tiba semua pintu surga menjadi terbuka, dan
orang itupun lalu masuk ke dalamnya. Batu batu tersebut telah memberikan
kesaksian kepada Syahdan atas amal ibadah yang telah dilakukannya semasa hidup.
Dan perhitungan amal manusiia tidak bisa menyaingi perhitungan amal Allah Swt
kepada umatnya.*IS
Subhanallah....
ReplyDeleteAllah maha pengasih dan penyayang
ReplyDelete