Tuesday 23 August 2016

Kisah Teladan: Istri Saleha Untuk Pemuda Buruk Rupa

Pada zaman Rasulullah SAW terdapat seorang pemuda yang kurang menarik raut wajahnya dan tubuhnya agak pendek. Pemuda tersebut bernama bernama Julaibib. Dia sedang berusaha untuk mencari seorang perempuan yang sesuai untuk dijadikan isterinya tetapi malangnya tidak ada seorang pun yang sudi untuk bermenantu atau bersuamikan Julaibib.

Maka pergilah Julaibib bertemu Rasulullah SAW untuk mengadukan masalahnya itu. Apabila diketahui oleh Rasulullah SAW akan masalah Julaibib, lantas baginda sendiri berusaha mencarikan jodoh buat Julaibib. Maka bertemulah Rasulullah SAW dengan salah seorang sahabatnya dan menyatakan keperluannya.
”Wahai fulan, engkau nikahkan aku dengan anak gadismu.” Kata Rosulullah.
”Baiklah, aku terima dengan senang hati,” jawab sahabat tersebut.
”Tetapi pinangan ini bukan untuk aku,” kata Rasulullah selanjutnya.
“Untuk siapa?”. Pada mulanya dia sangka Rasulullah SAW ingin meminang anaknya untuk dirinya sendiri. ”Untuk Julaibib,” jawab Rasulullah SAW.
”Wahai Rasulullah, kalau begitu berilah aku waktu agar dapat aku bermusyawarah bersama ibunya dahulu.” Kata sahabat tersebut.
Dia pun segera pulang ke rumahnya. Di dalam hatinya timbul pertanyaan bagaimanakah nanti kalau isterinya menolak hajat Rasulullah. Jika menolak pinangan Rasulullah tentulah tidak baik bagi orang mukmin. Tetapi kalau dia menerima pun dia tidak setuju jika anaknya menikah dengan Julaibib. Ternyata dugaan sahabat Rosulullah benar, ibu sang gadis menolak anaknya menikah dengan Julaibib.


Menerima Pinangan
Saat itu juga sang anak gadis mendengar pembicaraan kedua orangtuanya tersebut, dia pun marah dan kesal karena menolak pinangan Julaibib yang berarti menolak ketentuan Rasulullah.
“Apakah ibu dan ayah akan menolak keputusan Rasulullah SAW?” Anak gadis itu bertanya kepada kedua ibu bapanya.
”Beritahukan kepada Rasulullah SAW aku menerimanya kerana baginda tidak akan membiarkan aku tersia-sia.” Katanya.
Demikian yakinnya gadis itu kepada keputusan Rasulullah SAW.  Mendengar ketegasan anaknya, sahabat itu pun segera kembali bertemu Rasulullah. ”Permintaan tuan diterima,” katanya kepada Rasulullah. Maka Rasulullah pun segera menikahkan Julaibib dengan anak perempuannya itu.
”Ya Allah, limpahkanlah keberkahan atas pernikahan dua pemuda ini. Janganlah Engkau biarkan hidupnya dalam keadaan susah payah,” Doa Rasulullah SAW untuk pasangan pengantin baru itu.
Akhirnya, Julaibib menemukan jodohnya, seorang gadis yang dengan ikhlas menerimanya karena dia tidak ingin menghianati dan menolak keberkahan yang diberikan oleh Rosulullah.  Tidak lama pernihakannya berlangsung, Julaibib tewas dalam pepeerangan bersama Rasulullah. Ia pun meninggal dalam keadaan Syahid. Sang istri meskipun dalam hidupnya tidak ada ketertarikan dengan Julaibib, dia setia mengantar dan mengurusi Julaibib diakhir hayatnya.

Istri Saleha
Tatkala sang istri menerima ketentuan Allah dan Rasul-Nya, pandangannya jauh ke depan. Dia tidak sedikit pun buruk sangka dengan Rasulullah SAW yang menjodohkannya dengan Julaibib yang terkenal buruk rupa. Dia ikhlas dan sadar, itulah jodohnya yang sesuai buat dirinya. Dia tahu sesungguhnya Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan kasih sayang Allah lebih dari sayangnya seorang ibu terhadap anaknya.
Jadi tentulah Allah tidak saja-saja hendak mempersia-siakan hidupnya dengan menjodohkannya dengan Julaibib. Sudah pasti ada hikmah besar dibalik pernikahannya itu nanti. Sebab itulah dia ridha dengan pilihan Rasulullah SAW untuk dirinya.


Begitulah ketinggian imannya, dia menghargai pilihan Rasulullah yang mana dia yakin tentu Rasulullah tidak akan membuatnya terhina dengan menikahkannya dengan Julaibib. Keputusan sang gadis untuk menerima pinangan menjadi teladan umat Islam kala itu. Biala ada orang datang yang meminang, jangan dipentingkan tentang rupa dan kedudukan, tetapi utamakan akhlak, ilmu dan agama yang ada. Agar memebrikan kebahagiaan dunia dan akhirat adalah suami yang beriman yang mampu membimbing isteri dan keluarganya mencapai kebahagiaan, seperti yang dilakukan oleh Julaibib sampai di akhir hayatnya.*IS

No comments:

Post a Comment