Tuesday, 23 August 2016

Kisah Teladan: Keikhlasan Yang Pudar

Dari Ibnul Jauzi Rahimahullah dalam bukunya ‘Tablis Iblis (Perangkap Iblis)’ pernah menerangkan dari Imam Hasan Al Bashgri Rahimahullah, sebuah kisah yang menarik untuk direungi tentang sebuah keikhlasn niat baik, dan godaan iblis kepada manusia. Berikut kisahnya.

Dahulu kala, ada sebuah pohon yang sering disembah dan dikeramatkan. Melihat hal itu, muncullah keinginan pada diri seorang pemuda untuk menebangnya. Maka dia pun bergegas menuju pohon itu dalam keadaan marah karena Allah. Di tengah jalan, dia dihadang oleh iblis yang telah merubah wujudnya dalam bentuk manusia.
“Ke manakah engkau hendak pergi? Tanya Iblis yang berupa manusia.
“Aku hendak menebang pohon yang selama ini selalu disembah dan dikeramatkan dari selain Allah.,” Jawab Si Pemuda.
Jika pohon tersebut di tebang, maka tidak akan ada lagi manusia yang datang menyembah dan meminta pertolongan kepada Iblis melalui pohon besar tersebut.


Tipu Daya Iblis
Mengetahui niat si pemuda benar-benar tulus ingin menebang pohon agar tidak ada lagi manusia yang menyekutukan Allah. Iblis pun mencari akal untuk bisa merayu dan membujuk si pemuda agar mengurungkan niatnya untuk menebang pohon.
“Maukah engkau menerima tawaran yang lebih baik untukmu? Janganlah engkau menebang pohon itu, sebagai gantinya engkau akan mendapatkan dua dinar, pada setiap pagi di balik bantalmu,” kata Si Iblis.
“Dari manakah aku bisa mendapatkan bayaran itu?” tanya Si pemuda.
 “Itu bukan urusanmu,” kata Iblis.
Maka si pemuda pun mengurungkan niatnya dan kembali pulang ke rumahnya. Keesokannya, di pagi hari, dia memeriksa di balik bantalnya dan dia mendapatkan dua dinar yang dijanjikan kepadanya. Dia merasa senang dan tak lagi melanjutkan niatnya sebelum bertemu dengan sang iblis.
Sampailah pada suatu pagi, dia tidak lagi mendapatkan dua dinar di balik bantalnya. Maka dia pun marah dan bergegas pergi untuk menebang pohon keramat itu kembali. Seperti sebelumnya, di tengah jalan, dia di hadang oleh sang iblis yang telah merubah wujudnya dalam bentuk manusia.
“ Kemanakah engkau hendak pergi?” kata Iblis
 “Aku hendak menebang pohon yang selama ini selalu disembah dan dikeramatkan dari selain Allah,” JAwabnya.
“Engkau dusta, engkau tidak akan bisa menebangnya,” kata Iblis sedikit marah
Namun si pemuda tidak mempedulikan ucapan sang iblis. Maka iblis pun membantingnya ke tanah, lalu mencekiknya, sampai hampir saja iblis membunuhnya. Dalam kondisi yang demikian, iblis bertanya kepada pemuda itu.
“Tahukah engkau siapa aku? Aku adalah iblis. Saat pertama aku melihatmu pergi hendak menebang pohon itu, engkau memang melakukannya dalam keadaan marah karena Allah, sehingga aku tidak akan mampu menguasaimu. Namun sekarang sesudah aku menipumu dengan dua dinar, engkau pergi hendak menebang pohon itu kembali karena dua dinar bukan karena Allah, maka aku pun mampu menguasaimu.” Terang Iblis.
Alangkah hebatnya sebuah keikhlasan sampai Iblis pun tak akan mampu berbuat sekehendaknya.

Iblis berkata. “Wahai Robku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Mu yang diberi keikhlasan diantara mereka.” (Al Hijr: 39-40).*Is

1 comment: