Tuesday 23 August 2016

Kisah Teladan: Ketika Ali Berniaga Dengan Malaikat

Berkat sedekah yang diberikan oleh Ali kepada seorang pedagang yang kelaparan di tengah jalan. Ali pun mendapatkan rejeki yang luar biasa dari Allah Swt. Disaat itu pula, Ali sedang berniaga dengan para malaikat Allah Swt.

Dikisahkan pada suatu hari, Sayyidina Ali bin Abi Thalib datang ke rumahnya dan mendapati istrinya Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah saw sedang memintal benang. Ali bertanya. "Ada makanan apa di rumah, wahai istriku,"
"Aku tidak punya makanan apa-apa saat ini, kecuali ini uang sebanyak 6 dirham. Itupun barusan dikasih oleh Sahabat Salman Al-Farisi sebagai upah memintal benang". Jawab Fatimah pada saat baru saja Salman memberikan upah kepadanya.
"Tapi uang itu rencananya akan aku belikan roti buat Hasan dan Husein". Jawab Fatimah lagi.
"Berikan uang itu untuk aku belikan sepotong roti buatnya," Kata Ali.

Bertemu Malaikat
Alipun pergi ke warung dengan berjalan kaki. Namun, di tengah jalan ia bertemu seorang yang lapar. "Siapa yang ingin berniaga dengan Allah swt, berilah aku makan". kata orang tersebut.
Maka Alipun memberikan uang itu kepada si miskin tadi. Melihat Ali pulang lenggang kangkung (tangan kosong), Fatimah pun menangis karena ia ingat kedua buah hatinya pasti akan lapar karena tidak ada makanan di rumah.
Melihat istrinya menangis, Ali pun berkata kepadanya. "Istriku bahwa uang yang 6 dirham tadi aku perdagangkan dengan Allah swt. Pasti akan diganti-nya dengan yang lebih baik". Begitu kira-kira jawaban Ali untuk menenagkan istrinya. Mendengar jawaban itu, Fatimahpun diam dan berhenti menangis.
Karena tidak ada makanan, Ali hendak pergi ke rumah Nabi saw, barangkali ada makanan di rumah beliau untuk kedua cucunya. Belum lagi tiba di tempat, di tengah jalan Ali berjumpa dengan seorang pedangang yang tidak dikenal membawa seekor unta. Lalu dia berkata kepada Ali, "Wahai Ayah Hasan Husen, maukah engkau membeli untaku". tanya sang pedagang.
"Aku sedang tiba punya uang saat ini. Memang berapa kau mau jual," kata Ali.
"Aku jual 100 dirham dan kau boleh membayarnya nanti. Aku hutangin". katanya.
"Baiklah kalau begitu. Aku setuju". Jawab Ali.
Lalu keduanya deal bertransaksi dan keduanya pun berlalu kepada urusan masing-masing. Setelah tidak lama, Ali bertemu dengan seorang pedagang yang lain lagi. Melihat Ali sedang membawa seekor unta, ia pun bertanya kepada Ali. "Apakah engkau mau jual unta itu?".tanyanya.
"Iya,"Aku mau jual seharga 300 dirham". kata ALi. Lalu orang tadi menyetujuinya dan membayar kontan unta Ali seharga 300 dirham itu. Masya Allah.
Tak lama kemudian, Ali tiba di rumah baginda Nabi saw. Begitu bertemu, Nabipun mengajak Ali ke suatu sudut rumah dan berkata, "Aku ingin bercerita". Lalu Nabi pun berkata. "Apakah engkau dahulu yang berkata atau aku". Ali menjawab, "Engkau saja Wahai Rasul".
Lalu Nabi menjelaskan hal ihwal yang terjadi dalam perjalanan Ali menuju rumah beliau, bahwa pedagang yang tadi menjual unta kepadanya adalah Malaikat Jibril. Sedang pedagang yang membeli untanya adalah Malaikat Mikail. Seketika Alipun terkejut mendengar sabda Kanjeng Nabi yang menjelaskan perihal perniagaannya dengan Allah swt melalui orang miskin.

Maka, dengan suka cita Ali kembali ke rumahnya. Dilihatnya Ali demikian sukacita, Fatimah pun bertanya apa yang menyebabkannya gerangan. Lalu Ali menceritakan apa yang terjadi dan memberikan uang sebanyak 300 dirham kepada Fatimah. Fatimah bersyukur dan menitikkan air mata ikhlasnya bahwa Allah swt pasti mengganti kebaikan hambanya yang ikhlas dalam bersedekah.Masya Allah, sungguh Allah menepati janjinya kepada hamba-hambanya yang ihsan dan selalu dekat dengan mereka.*Is

No comments:

Post a Comment