Tuesday 23 August 2016

Kisah Teladan: Pribadi Pemurah Dan Dermawan


Kemurahan dan kedermawanan Thalhah bin Ubaidillah patut kita contoh dan kita teladani. Dalam hidupnya ia mempunyai tujuan utama yaitu bermurah dalam pengorbanan jiwa. Semasanya hidup Thalha rela membagikan hartanya kepada sesama muslim.

Thalhah merupakan salah seorang dari delapan orang yang pertama masuk Islam. Sejak awal keislamannya sampai akhir hidupnya dia tidak pernah mengingkari janji. Janjinya selalu tepat. Ia juga dikenal sebagai orang jujur, tidak pernah menipu apalagi berkhianat. Thalhah masuk Islam melalui anak pamannya, Abubakar Assidiq Ra. Dengan disertai Abubakar Assiddiq, Thalhah pergi menemui Rasulullah SAW. Setelah berhasil jumpa dengan Rasulullah SAW, Thalhah mengungkapkan niatnya hendak ikut memeluk Dinul haq, Islam. Maka Rasulullah SAW menyuruhnya mengucapkan dua kalimat syahadat.

Seorang Yang Dermawan
Pernahkah anda melihat sungai yang airnya mengalir terus menerus mengairi dataran dan lembah?. Begitulah Thalhah bin Ubaidillah. Ia adalah seorang dari kaum muslimin yang kaya raya, tapi pemurah dan dermawan. Istrinya bernama Su'da binti Auf. Pada suatu hari istrinya melihat Thalhah sedang murung dan duduk termenung sedih. Melihat keadaan suaminya, sang istri segera menanyakan penyebab kesedihannya.
"Kenapa kau tampak murung suamiku?," tanya sang istri.
"Uang yang ada di tanganku sekarang ini begitu banyak sehingga memusingkanku. Apa yang harus kulakukan ?" jawab Thalha.
"Uang yang ada ditanganmu itu bagi-bagikanlah kepada fakir-miskin." JAwab Sang istri.
Maka dibagi-bagikannyalah seluruh uang yang ada ditangan Thalhah tanpa meninggalkan sepeserpun.Ia hidup berkecukupan dan bahagia bersama sang istri. Thalhah pun tidak pernah diliputi rasa kekurangan, ia terus bersama nabi menebarkan agama Islam.
Dari sahabatnya, Assaib bin Zaid berkata tentang Thalhah, katanya. "Aku berkawan dengan Thalhah baik dalam perjalanan maupun sewaktu bermukim. Aku melihat tidak ada seorangpun yang lebih dermawan dari dia terhadap kaum muslimin. Ia mendermakan uang, sandang dan pangannya."
Dari sahabat yang lain pun, Jaabir bin Abdullah bertutur."Aku tidak pernah melihat orang yang lebih dermawan dari Thalhah walaupun tanpa diminta. Oleh karena itu patutlah jika dia dijuluki "Thalhah si dermawan", "Thalhah si pengalir harta", "Thalhah kebaikan dan kebajikan". kata Jaabir


Mati Syahid

Sewaktu terjadi pertempuran "Aljamal", Thalhah bertemu dengan Ali Ra dan Ali Ra memperingatkan agar ia mundur ke barisan paling belakang. Sebuah panah mengenai betisnya maka dia segera dipindahkan ke Basra dan tak berapa lama kemudian karena lukanya yang cukup dalam ia wafat. Thalhah wafat pada usia enam puluh tahun dan dikubur di suatu tempat dekat padang rumput di Basra. Rasulullah pernah berkata kepada para sahabat Ra, "Orang ini termasuk yang gugur dan barang siapa senang melihat seorang syahid berjalan diatas bumi maka lihatlah Thalhah. Hal itu juga dikatakan ALLAH dalam firmanNya. "Di antara orang-orang mukmin itu ada orang -orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada ALLAH, maka diantara mereka ada yang gugur. Dan diantara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah janjinya.".*IS

No comments:

Post a Comment